Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pohon maut ini sempat jadi saksi bisu kebrutalan rezim Khmer Merah

Pohon maut ini sempat jadi saksi bisu kebrutalan rezim Khmer Merah Pohon Chankiri. © twobikersoneworld.com

Merdeka.com - Pohon ini merupakan saksi bisu kekejaman yang terjadi pada masa Perang Sipil Kamboja (1970-1975). Di batang pohon ini, ratusan anak dan bayi penduduk sipil yang dituduh berkhianat terhadap rezim pimpinan Pol Pot meregang nyawa. Anak-anak itu menjadi korban keganasan genosida Khmer Merah bahkan sebelum mereka bisa memahami apa yang sedang terjadi di negara itu.Pohon Chankiri merupakan peninggalan bersejarah yang berada di salah satu situs Ladang Pembantaian Khmer Merah. Area yang meliputi Tuol Sleng dan Choeung Ek ini digunakan oleh pasukan Khmer Merah untuk membantai lebih dari satu juta warga sipil.Pada masa itu, Khmer merah melakukan pembantaian besar-besaran. Warga yang dianggap bersalah disiksa sampai terpaksa mengaku, kemudian dibunuh dengan hantaman palu, bambu runcing, atau senjata lainnya. Pasalnya saat itu amunisi adalah barang mahal. Jadi para prajurit harus 'kreatif' dalam melakukan eksekusi. Anak-anak mereka juga ikut dihabisi. Kepala mereka dihantamkan ke Pohon Chankiri keras-keras hingga tewas.

pohon chankiri

Pohon Chankiri © Hecktictravels.com

Kenapa harus melakukan tindakan sekejam itu kepada anak-anak dan balita yang masih belum mengerti apa pun? Sebab untuk mencabut rumput dari tanah, kita harus mencabut sampai ke akar-akarnya. Tampaknya pendapat itu yang dipercayai oleh Khmer Merah.Menurut James A. Tyner dalam bukunya yang berjudul War, Violence, and Population: Making the Body Count, tindakan ini sengaja dilakukan untuk mencegah tumbuh suburnya benih dendam di antara keluarga korban. Dengan begini aksi pemberontakan dari anak-anak korban di masa depan bisa dicegah.

pohon chankiri

Pohon Chankiri © twobikersoneworld.com

Mirisnya, para prajurit yang melakukan eksekusi terhadap anak-anak dan para korban juga tak punya banyak pilihan. Menurut artikel Cambodian Shadows yang ditulis oleh Penny Cockerell, mereka harus tertawa keras-keras saat membunuh anak-anak itu. Memperlihatkan simpati sedikit saja akan membuat mereka ikut dicurigai.Saat ditemukan kembali, batang Pohon Chankiri ternoda darah kering, helaian rambut, otak, dan serpihan tulang. Sekarang Pohon Chankiri dan seluruh situs Ladang Pembantaian diabadikan sebagai monumen pengingat atas kebrutalan rezim Khmer Merah pada masa itu.

pohon chankiri

Pohon Chankiri © Hecktictravels.com

Untuk mengenang anak-anak yang tewas secara mengenaskan itu, sekarang di batang Pohon Chankiri tergantung tali berwarna-warni yang mewakili jiwa anak-anak. Di sampingnya berdiri sebuah papan yang menjelaskan riwayat singkat Pohon Chankiri. Hampir tak ada wisatawan asing yang tak meneteskan air mata saat melihat pohon ini dan mendengarkan kisah kelamnya.

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu

Baca Selengkapnya
Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali,  Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar

Baca Selengkapnya
Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya

Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya

Permen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.

Baca Selengkapnya
Pohon Kurma Ini Tumbuh Sendiri di Daerah Perbukitan Rembang, Pemiliknya Sempat Mengira Pohon Salak

Pohon Kurma Ini Tumbuh Sendiri di Daerah Perbukitan Rembang, Pemiliknya Sempat Mengira Pohon Salak

Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan seorang warga.

Baca Selengkapnya
Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua

Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua

Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.

Baca Selengkapnya
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.

Baca Selengkapnya
Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Meski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.

Baca Selengkapnya
6 Cara Atasi Perut Kembung Saat Puasa

6 Cara Atasi Perut Kembung Saat Puasa

Perut kembung saat berpuasa tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak dalam kondisi sehat.

Baca Selengkapnya