Perilaku Travelling Jelang Tahun Baru saat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Tahun 2020 membuat orang harus menahan diri untuk tidak pergi keluar rumah termasuk untuk liburan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan dan memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, setelah pemerintah mulai memberlakukan new normal, beberapa orang sudah mulai berani untuk melakukan perjalanan liburan. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dimanapun berada.
Seperti dikutip dari Fimela.com, Pegipegi melakukan riset kepada lebih dari 900 responden yang tersebar di seluruh Indonesia untuk melihat ketertarikan liburan mereka saat pandemi ini.
Berdasarkan riset yang dilakukan, sebanyak 67% orang Indonesia tertarik untuk bepergian di era new normal, sementara 33% sisanya belum merencanakan bepergian. Setelah situasi new normal diberlakukan, sebanyak 73% orang berencana untuk bepergian dalam kurun waktu 2 bulan ke depan. Kebanyakan dari responden memilih keperluan keluarga (33%), disusul dengan traveling sebagai sarana refreshing (26%).
Alasan lain yang disebutkan sebagai tujuan traveling adalah untuk urusan bisnis dan pendidikan. Bagi mereka yang berencana traveling, sebanyak masing-masing 31% ingin bepergian bersama pasangan dan solo traveling, bersama keluarga besar (28%), dan bersama teman (9%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat memang merindukan traveling kembali.
Dalam riset tersebut, juga menunjukkan bahwa sebanyak 47% orang Indonesia menjadikan harga atau biaya sebagai faktor terpenting untuk mendukung rencana bepergian di era new normal. Disusul dengan faktor kebersihan (29%) dan kemudahan untuk reschedule dan refund (18%).
Bagi mereka yang berencana untuk traveling terutama saat Tahun Baru seperti sekarang ini, 91% responden menjadikan destinasi domestik menjadi pilihan utama. Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta menjadi 3 kota besar yang paling diminati, meski banyak dari responden yang memilih kota lainnya sebagai tujuan seperti Surabaya, Bali, Semarang, Padang, Palembang, hingga Sabang.
Sedangkan sedikitnya 9% lainnya memilih untuk traveling ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan beberapa negara lainnya seperti Arab Saudi, Australia, Korea, dan Belanda. Angka ini menunjukan bahwa masyarakat memilih destinasi yang relatif lebih dekat dan mudah dijangkau pada situasi seperti sekarang ini.
Pada riset juga menunjukan bahwa wisata alam dan kuliner menjadi tujuan yang paling banyak diminati. Sedangkan moda transportasi yang paling banyak dipilih adalah pesawat (53%),disusul kendaraan pribadi (27%), kereta api (16%), dan bus (4%). Sedangkan untuk pilihan akomodasi, 49% memilih akomodasi dengan rentang budget sekitar Rp250.000 - Rp500.000/malam. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk bepergian kembali terutama menikmati destinasi domestik Indonesia.
“Kami memahami masyarakat sejauh ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap di rumah dan menunda bepergian demi keamanan dan kesehatan bersama. Pada masa transisi ini kami melihat keinginan untuk bepergian mulai meningkat. Maka dari itu, kami memberikan penawaran berupa diskon untuk menikmati destinasi domestik dengan diskon staycation hingga 20%. Kami juga menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah ketika bepergian," ujar Serlina Wijaya, selaku Chief Marketing Officer Pegipegi.
Selamat menikmati libur akhir tahun, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi dan memutus rantai penyebaran virus covid-19. Tetap pakai masker, jangan lupa cuci tangan dan selalu menjaga jarak dimanapun kamu berada.
Sumber : Fimela.comReporter : Anisha Saktian Putri
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBelajar dari Kecelakaan KM 58, Warga Diimbau Jangan Asal Cari Travel
Akibat kecelakaan tersebut, 12 pemudik meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPergerakan Masyarakat Saat Lebaran 2024 Diprediksi Tembus 193,6 Juta Orang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 193,6 juta orang Indonesia melakukan perjalanan saat libur Lebaran Idulfitri 1445H/2024 Masehi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaTren Kedatangan Turis Asing di Akhir 2023 Meningkat Pesat
Tren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi
Jumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Bakal Naik
Aan kemudian menyinggung 123 juta orang melaksanakan mudik dan dan berwisata selama libur Idulfitri 1444 H atau pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca Selengkapnya