[Part 1] 18 Kiat sukses dari konglomerat Inggris lulusan SMA
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal Richard Branson. Konglomerat asal Inggris ini dikenal sebagai CEO Virgin Group. Berdasarkan data yang dilansir Forbes, tahun ini Richard menjadi orang terkaya ketujuh di Inggris, dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar USD 4,9 miliar (atau sekitar Rp 60 T).
Meski hanya lulus SMA, Richard Branson berhasil mendirikan Virgin pada tahun 1970 - di usia 20 tahun. Dia kemudian menjadi satu-satunya pengusaha yang membangun delapan perusahaan berbeda bernilai miliaran dolar di delapan industri berbeda. Dan semua itu dilakukannya tanpa pernah mengenyam pengetahuan tentang bisnis. Ingin mengikuti jejaknya? Berikut adalah 18 kiat sukses dari konglomerat Inggris lulusan SMA tersebut.
1. Jangan lakukan itu jika Anda tidak menikmatinya
Menjalankan bisnis membutuhkan banyak darah, keringat, dan air mata (dan kafein). Tetapi pada akhirnya, Anda harus membangun sesuatu yang bisa Anda banggakan kelak.
Richard mengatakan, "Ketika saya memulai Virgin dari ruang bawah tanah di barat London, tidak ada rencana besar atau strategi. Saya tidak pernah berpikir untuk membangun sebuah kerajaan bisnis... Bagi saya, membangun bisnis adalah tentang melakukan sesuatu yang harus membuat saya bangga, bekerja sama dengan orang-orang berbakat dan menciptakan sesuatu yang akan membuat perbedaan nyata bagi kehidupan orang lain."
2. Buat diri Anda terlihat
Richard menerima beberapa saran ketika membangun Virgin Airlines dari Sir Freddie Laker, seorang taipan maskapai penerbangan Inggris.
"Pastikan Anda tampil di halaman depan dan bukan halaman belakang," kata Laker. "Anda harus keluar dari sana dan menjual diri Anda. Lakukan apa pun yang Anda bisa. Jika tidak, Anda tidak akan bertahan."
Mendengar itu, Richard pun berusaha membuat dirinya terlihat di mana pun. Dia berusaha untuk menemui banyak orang baru - sebanyak yang dia bisa. Hal itu membuatnya mendapatkan beberapa saran dan ide-ide terbaik untuk bisnisnya.
3. Pilih nama yang unik
Nama dan merek yang unik adalah salah satu hal yang membuat Virgin sukses. Richard memastikan bahwa nama Virgin mewakili pelayanan yang diberikannya kepada pelanggan. Richard mengatakan bahwa dia selalu ditanya tentang asal-usul nama Virgin, ketika perusahaannya baru berjalan.
"Suatu malam, saya sedang mengobrol dengan sekelompok gadis enam belas tahun. Kami minum bersama dan saya menanyakan tentang nama untuk sebuah toko kaset kepada mereka," terang Richard.
"Beberapa ide muncul, kemudian, karena kami semua baru dalam bisnis, seseorang menyarankan Virgin. Ini terdengar baru dan segar, dan kata itu jarang digunakan dan agak bersifat cabul, sehingga, saya berpikir itu akan menjadi perhatian besar. Kami pun akhirnya memilih itu."
4. Anda tidak dapat menjalankan bisnis tanpa risiko
Richard mengatakan bahwa seseorang yang berani tidak hidup selamanya, tetapi seseorang yang terlalu berhati-hati tidak hidup sama sekali.
"Semua bisnis memiliki risiko. Bersiaplah untuk menghadapi rintangan Anda," katanya. Menurut Richard, kesuksesan jarang datang pada orang yang bermain aman.
Anda mungkin akan merasakan sebuah kegagalan, tetapi Richard berani menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu yang gagal total.
5. Kesan pertama adalah segalanya. Begitu juga berikutnya
Kesan pertama yang Anda buat pada pelanggan mungkin akan membuat Anda mendapatkan mereka. Kesan pertama sangat penting, kata Branson, tetapi yang berikutnya juga sama pentingnya. Jadi, pastikan bahwa Anda selalu menjaga hubungan baik Anda dengan pelanggan.
6. Kesempurnaan tidak bisa dicapai
"Bahaya membiarkan orang berpikir bahwa mereka telah menyempurnakan sesuatu," kata Richard. "Ketika mereka percaya bahwa mereka melakukannya, kebanyakan orang cenderung untuk duduk kembali dan beristirahat pada pencapaian mereka, sementara orang lain akan berusaha mati-matian untuk memperbaiki pekerjaan mereka!"
Untuk alasan ini, Richard tidak pernah memberi nilai 100 untuk pekerjaannya dan timnya. Dia percaya bahwa tidak peduli seberapa cemerlang kesuksesan yang telah dicapainya, selalu ada ruang untuk melakukan perbaikan. Jadi, jangan pernah merasa sempurna!
7. Pelanggan selalu benar, sebagian besar waktu
Pelanggan selalu benar, meski pun mereka salah. Richard berpendapat bahwa pendapat pelanggannya sangat penting. "Anda tidak seharusnya membangun sistem pelayanan yang bertumpu pada premis bahwa organisasi Anda tidak akan pernah mempertanyakan keinginan klien Anda," katanya.
Richard memperingatkan bahwa banyak pengusaha berpikir jika mereka menerapkan sistem layanan pelanggan-selalu-benar, hal itu akan meningkatkan bisnis mereka. Ini tidak selalu benar. Hati-hati, jangan pernah merusak hubungan dengan pelanggan atau staf Anda dengan kebijakan layanan pelanggan Anda.
8. Tentukan merek Anda
Ketika membahas tentang cara mendefiniskan sebuah merek, Richard menyarankan kepada pengusaha untuk melakukan kebalikan dari apa yang dia lakukan dengan Virgin - yang menyebar di seluruh tempat. Meski cabang Virgin ada pada berbagai industri, dia mengatakan bahwa perusahaannya sebenarnya lebih fokus pada satu hal: "menemukan cara baru untuk membantu orang memiliki waktu yang baik."
Tetap berpegang pada apa yang Anda tahu. Karena jika Anda tidak mampu mendefinisikan merek Anda dengan baik, pesaing Andalah yang akan melakukannya.
9. Jelajahi wilayah yang tidak umum
Richard menganalogikan menjelajahi wilayah baru dalam bisnis dengan menjelajahi wilayah baru dalam ilmu atau geografi.
"Kita akan menemukan spesies baru dan lebih memahami kedalaman laut," katanya.
Jika diterjemahkan dalam bisnis, hal itu bisa diartikan sebagai, "Masih banyak hal di luar sana yang belum ditemukan, diciptakan, dicapai. Maka jelajahilah daerah yang belum didatangi atau belum dipetakan, karena itu dapat memicu ide dan inovasi baru."
10. Perhatikan bagaimana situasi lingkungan kerja
Tempat kerja harus menjadi salah satu tempat di mana seorang atasan dan karyawannya berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama menuju tujuan yang sama. "Jika karyawan tidak menghubungkan diri mereka dengan perusahaan dengan menggunakan kata kita, itu tanda bahwa orang-orang yang berada di atas dan di bawah rantai tidak berkomunikasi dengan baik," kata Richard.
Jika Anda berpikir mungkin ada perbedaan atau ketegangan antara karyawan dan pihak manajemen, Richard menyarankan untuk memeriksa manajemen yang mencoba untuk mengungkap sumber masalah dan mengatasi masalahnya.
Sisanya bisa Anda baca di artikel selanjutnya. Temukan inspirasi yang mendalam dari kata-kata Richard Branson yang bahkan tidak lulus kuliah, namun pengetahuan bisnisnya lebih dalam dari mahasiswa jurusan bisnis.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaHanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.
Baca SelengkapnyaDaftar konglomerat terkaya di Malaysia 2024 berdasarkan data Forbes.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengelola usaha sambel memang membutuhkan kreatifitas dan inovasi karena berhubungan dengan produk pangan.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaMelansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaSelain produsen teknologi dan mesin, Indo Intertex juga menjadi ajang kumpul para fesyen designer dan brand-brand fesyen ternama di Indonesia.
Baca Selengkapnya