Menyaksikan lomba adu sapi di Swiss
Merdeka.com - Setiap tahun, kampung Aproz di Swiss menjadi arena pertarungan bagi Herens - jenis sapi yang dikenal memiliki sifat agresif. Battle of the Queens, demikian nama adu lomba sapi tersebut.
Terdengar mengerikan? Sebenarnya tidak. Pasalnya Battle of the Queens tidak akan menimbulkan pertumpahan darah layaknya pertarungan antar banteng di Spanyol. Sebab di sini, para peternak benar-benar memperlakukan sapinya seperti "ratu" (queen) dan memastikan hewan ternaknya tidak mengalami luka serius.
Lomba adu sapi ini kebanyakan hanya diisi saling mendorong satu sama lain sambil mengunci tanduk lawan. Setelah salah satu sapi berbalik dan berjalan pergi, maka ia akan terhitung kalah.
Sejumlah sapi dilaporkan pernah kehilangan tanduk atau bekas luka. Tetapi tidak ada luka serius yang pernah terjadi, demikian seperti yang dilansir dari OddityCentral.
Acara Battle of the Queens ini pun menarik perhatian ratusan peternak sapi dari seluruh penjuru Swiss. Mereka ingin menguji ketahanan sapinya dan disaksikan oleh kerumunan penonton. Bagi yang tak bisa hadir, penonton di rumah bisa mengikuti jalannya pertandingan melalui tayangan di stasiun televisi dan radio khusus.
Lomba adu sapi ini dibagi menjadi lima atau enam kategori berdasarkan berat badannya. Kontestan pun harus berusia antara 3-11 tahun.
Pada mulanya seluruh sapi di kelas berat yang sama dilepas di sebuah arena. Mereka menandai kekuasaannya. Sapi yang lemah terusir. Sementara yang paling kuat akhirnya bertahan. Pada akhirnya, akan ada dua sapi tersisa yang saling mendorong dengan kepalanya.
Menurut aturan dari kompetisi, sapi Herens dianggap kalah jika berpaling dan pergi setelah saling mendorong dengan lawannya.
Ada kalanya sapi kehilangan kontrol dan menyerang sembarangan. Kalau sudah seperti ini, pemilik masuk ke arena untuk memisahkannya.
Battle of the Queens diakui warga Swiss bukan tentang kekerasan. Ini hanyalah tradisi berabad-abad yang memberi kesempatan pada peternak Swiss untuk bersosialisasi, bertukar pikiran, dan mencari hiburan.
Baca juga:Ketika puluhan ribu anak Korut ciptakan mosaik luar biasaUnik, 36 pria ini berpenampilan mirip Abraham Lincoln!5 Festival bunga dari seluruh duniaKemeriahan Festival Internasional Mazu tarik jutaan wisatawanWow, festival ini dipenuhi ribuan orang kembar!
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Hewan Darat Terbesar di Bumi dan Hidup di Tujuh Benua, Beratnya Sampai 60 Ton
Hewan ini merupakan herbivora dengan tubuh raksasa dan leher panjang.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Ingatkan Kades Tak Gunakan Dana Desa untuk Serangan Fajar: Siap-Siap Masuk Penjara!
Timnas AMIN mengingatkan seluruh kepala desa (kades) agar tidak menyalahgunakan dana desa untuk pemenangan pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam Unik, Satu Dari Sembilan ‘Api Abadi’ Ditemukan di Dalam Air Terjun Yang Bersalju
Aneh Tapi Nyata, Satu Dari Sembilan ‘Api Abadi’ Ditemukan di Dalam Air Terjun Yang Bersalju
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Ide Hadiah Lomba 17 Agustus Berkelompok, Menarik dan Berkesan
Selain untuk memeriahkan suasana 17 Agustus, lomba berkelompok juga dinilai efektif melatih kekompakan antarkelompok.
Baca SelengkapnyaMengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi
Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan
Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Anak-anak Asyik dengan Permainan Tradisional sampai Lupa Pegang HP
Kampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca Selengkapnya