Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menurut Pakar, Ini 6 Hal Terburuk yang Tak Seharusnya Diucapkan Anak kepada Orangtua

Menurut Pakar, Ini 6 Hal Terburuk yang Tak Seharusnya Diucapkan Anak kepada Orangtua Ilustrasi pertengkaran orangtua dan anak. ©Shutterstock

Merdeka.com - Kata-kata bisa menyakiti sedemikian rupa, terutama ketika diucapkan oleh orang-orang yang paling kita sayangi. Kalimat pedas dari orangtua bisa melukai hati seorang anak. Namun sebuah kalimat yang menyakitkan dari mulut anak pun bisa membuat orangtua merasa terpuruk.

"Pada tingkat tertentu, sebagian besar orangtua bertanya-tanya apakah mereka orangtua yang baik dan apakah mereka telah melakukan yang terbaik untuk anak-anak," tutur Elizabeth Jeglic, PhD, dosen psikologi di John Jay College dan penulis Protecting Your Child from Child Abuse: What You Need to Know to Keep Your Kids Safe. "Ketika anak-anak mengatakan hal menyakitkan, [kata-kata] itu menyentuh ketakutan dan rasa tidak aman tersebut, menjadikannya terasa lebih nyata, mengakibatkan rasa sakit."

Seperti dilansir Reader's Digest, ini kalimat-kalimat paling menyakitkan yang tak seharusnya diucapkan seorang anak kepada orangtua serta kalimat alternatif yang bisa dipilih untuk menyampaikan ketidaksetujuan kepada mereka.

1. "Ibu temanku jauh lebih baik daripada Mama."

"Seorang anak harus menunjuk observasi yang diikuti dengan pertanyaan," kata dokter anak dan penulis hose Bad @$$ Kids Are Those? A Parents Guide to Behavior for Children of all Ages, Jarret Patton, MD.

Jangan sampai menghujat orangtua dengan pernyataan yang menyiratkan dirinya sebagai orangtua buruk, apalagi sampai dibandingkan dengan orangtua lain.

"Ibu temanku mengizinkan dia traveling sendiri. Kenapa Mama nggak ngasih izin buat aku?" Pernyataan seperti itu bakal diterima lebih baik daripada, "Ibu temanku jauh lebih baik daripada Mama."

2. "Seandainya saja ayahku bukan Papa."

Tentu saja Anda tidak serius dengan kata-kata ini, namun pada saat Anda mengucapkannya Anda memang memikirkan hal itu. Anda merasa orangtua tidak bisa mengerti, sehingga Anda berharap punya orangtua yang lain.

"Seorang anak, seperti kebanyakan orang dewasa, kehilangan kendali ketika dikuasai emosi," tutur Dr. Patton. "Hasilnya bisa jadi pernyataan yang menyakitkan. Seringkali ini cuma sekadar tahap perkembangan emosional pada anak-anak yang masih belum punya kemampuan nalar memadai [tetapi anak yang sudah dewasa juga bisa hilang kesabaran]."

3. "Kuharap kalian nggak ada/mati."

Ini jelas kalimat terburuk yang bisa diucapkan seorang anak kepada orangtuanya. Kalimat seperti ini bisa saja terlontar ketika seorang anak merasa tak tahan lagi dengan tindakan orangtua yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Biasanya terjadi saat anak merasa dihakimi terus-menerus. Menurut Lynn R. Zakeri, LCSW, seorang psikolog yang berpraktik di Chicago, kalimat seperti itu tercetus sebagai upaya tak sadar untuk membuat diri Anda merasa memiliki kendali di dalam situasi tak menyenangkan yang berhubungan dengan orangtua.

Mengharapkan orangtua tak ada, menghilang, atau mati merupakan kata-kata yang keterlaluan. Anda boleh saja marah, namun cobalah untuk menggunakan kalimat yang tidak menyakiti. "Kalau aku perlu pendapat Mama, nanti aku bakal tanya." Setidaknya Anda bisa menggunakan kalimat ini.

4. "Ayah tuh, orangtua yang buruk."

Kalimat ini sering terlontar saat anak tidak setuju dengan keputusan yang diambil orangtua untuknya. Kalimat menyerang seperti ini tidak akan menghasilkan perubahan yang bermanfaat untuk Anda.

"Serangan personal adalah cara efektif untuk menutup diskusi dan mengubahnya menjadi pertengkaran sengit," jelas Toni Coleman, LCSW, CMC, seorang psikoterapis.

Daripada mengucapkan kalimat seperti ini, lebih baik memberikan penjelasan yang menunjukkan bahwa Anda memang mampu untuk mempertanggungjawabkan pilihan Anda, bisa dipercaya, dan tidak akan menyalahi aturan.

"Berikan penjelasan terbaik kenapa Anda perlu diizinkan untuk melakukannya, berdasar pada seberapa besar tingkat kepercayaan orangtua terhadap kesiapan Anda."

5. "Aku benci kalian."

Benci adalah kata yang sangat tajam. Bayangkan kalau Anda mengatakannya kepada orangtua dan ternyata itu adalah kata terakhir yang sempat Anda ucapkan kepadanya. Tidakkah Anda akan menyesalinya seumur hidup?

"Jika sesuatu yang buruk terjadi dan ini adalah kalimat terakhir Anda kepadanya, Anda akan kesulitan untuk memaafkan diri sendiri," kata Kristie Overstreet, penasihat klinis profesional dan penulis Fix Yourself First: 25 Tips to Stop Ruining Your Relationship.

6. "Papa memang nggak sayang aku."

"Jangan menuduhnya tidak sayang, karena Anda tahu itu tidak benar," tutur Tina B. Tessina, PhD, seorang psikoterapis dan penulis How to Be Happy Partners: Working It Out Together. "Menyayangi Anda tidak sama dengan membiarkan Anda melakukan apapun yang Anda inginkan."

Jika Anda memang punya keberatan, cobalah untuk melihatnya dari sudut pandang orangtua Anda terlebih dahulu. Jika Anda ingin mendapatkan izin untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka izinkan, berikan penjelasan mendetail. Biasanya mereka akan memberikan izin pada akhirnya.

Itulah hal-hal terburuk yang bisa dikatakan oleh seorang anak kepada orangtua.

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung jawab dan Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

Tips agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung jawab dan Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

Mengajari anak tanggung jawab dan tidak mudah menyalahkan orang lain bisa diterapkan sejak usia dini.

Baca Selengkapnya
Tips bagi Orangtua untuk Membesarkan Anak yang Penurut dan Tak Suka Membantah

Tips bagi Orangtua untuk Membesarkan Anak yang Penurut dan Tak Suka Membantah

Orangtua biasanya memiliki harapan bagaimana anak mereka akan tumbuh. Salah satunya adalah agar anak menjadi penurut dan tak suka membantah.

Baca Selengkapnya
Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja

Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja

Penting bagi orangtua untuk memperoleh kepercayaan dan keterbukaan dari anak remaja untuk cegah berbagai masalah yang mungkin muncul.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu

16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu

Hampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
5 Tips Menjawab Pertanyaan Sulit dari Anak, Bantu Kuasai Diri

5 Tips Menjawab Pertanyaan Sulit dari Anak, Bantu Kuasai Diri

Tak perlu kaget saat si kecil mengajukan pertanyaan yang sulit nan aneh, sebab ada tips untuk menjawabnya.

Baca Selengkapnya
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

Terdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.

Baca Selengkapnya
7 Cara Membuat Permen Sehat untuk Anak Tercinta, Beraneka Rasa & Dijamin Kebersihannya

7 Cara Membuat Permen Sehat untuk Anak Tercinta, Beraneka Rasa & Dijamin Kebersihannya

Permen menjadi salah satu kudapan favorit anak-anak. Bukan hanya anak-anak, permen juga banyak digemari oleh berbagai kalangan usia.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya