Merdeka.com - Meningkatnya jumlah pengungsi yang datang ke Eropa telah menimbulkan berbagai macam persoalan baru terutama mengenai tempat penampungan yang cukup nyaman bagi mereka. Berangkat dari masalah yang muncul tersebut, mahasiswa dari London's Royal College of Art menciptakan sebuah mantel yang bisa menjadi tenda dan kantong tidur sekaligus.

Dilansir dari Mashable, desain yang sudah ada tersebut akan dibuat dan disempurnakan oleh sebuah merek pakaian bernama Wall London. Mantel ini dibuat dengan membayangkan kejadian yang menimpa para pengungsi dari Suriah pada perjalanan dan ketika telah tiba di pengungsian.

Mantel ini sendiri memiliki panjang tiga per empat tubuh serta memiliki tudung dan juga kantung yang cukup besar untuk menyimpan berbagai dokumen serta barang penting yang dimiliki oleh pengungsi. Bahan yang digunakan juga disebut tahan sobek serta hujan dan memiliki berat yang sangat ringan.

Pada bagian dalam jahitan mantel ini terdapat sebuah tongkat plastik yang cukup ringan dan bisa digunakan untuk mengubah mantel ini menjadi sebuah tenda yang bisa memuat satu orang dewasa dan satu anak-anak. Dalam bentuk kantong tidur, mantel ini juga bisa digunakan oleh satu orang dewasa dan satu anak-anak.

Saat ini pakaian tersebut sedang dalam tahap pengembangan untuk membuatnya lebih sempurna, tahan lama, dan nyaman ketika digunakan oleh pengungsi. Untuk membuat harga dari produk ini semakin terjangkau dan mampu diproduksi secara massal, Wall London juga membuat sebuah kampanye pengumpulan dana di Kickstarter.