Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selalu Jatuh Cinta kepada Orang yang Salah? Ini Kata Psikolog

Selalu Jatuh Cinta kepada Orang yang Salah? Ini Kata Psikolog Ilustrasi patah hati. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/ Dragon Images

Merdeka.com - "Mengapa aku selalu jatuh cinta kepada lelaki/perempuan yang tidak benar-benar menghargaiku?" Tampaknya pertanyaan seperti ini kerap ditanyakan oleh orang-orang yang sering gagal dalam percintaan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan gagalnya sebuah hubungan. Dan lebih banyak faktor lagi yang mempengaruhi preferensi kita dalam memilih pasangan. Namun ada sebuah teori menarik yang dikemukakan Sigmund Freud dan diamini oleh psikolog-psikolog modern.

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa manusia normalnya tertarik terhadap sesuatu yang sudah familiar dan hal ini juga berlaku dalam urusan asmara. Paparan berulang terhadap suatu karakteristik dalam diri seseorang yang membangkitkan perasaan familiar akan membuat ketertarikan terhadap orang itu semakin besar.

Misalnya, jika kamu adalah wanita yang dibesarkan oleh seorang ayah pecandu alkohol, kamu cenderung tertarik pada pria pecandu alkohol. Bukan karena kamu menganggapnya menarik, tetapi karena alam bawah sadarmu menganggap perilaku seorang alkoholik sudah tidak asing lagi.

Bahkan ketika perilaku atau kepribadian merupakan sumber trauma dan kesedihan, sedikit banyak alam bawah sadar kita akan merasakan 'kenyamanan semu' ats perilaku tersebut. Pasalnya, lingkungan tempat kita dibesarkan adalah satu-satunya rumah yang pernah kita kenal.

Menurut Mark Banschick M.D., psikolog dan perintis The Intelligent Divorce Course, hal ini juga yang menjadi penyebab banyak orang kesulitan untuk keluar dari rumah tangga yang penuh konflik.

Repetition Compulsion

Freud menyebut hal ini sebagai repetition compulsion. Kebanyakan orang yang menjalani hubungan destruktif pernah memiliki hubungan yang kurang memuaskan dengan orangtua di masa kecil. Setelah dewasa, tanpa sadar mereka mencoba membangkitkan kembali situasi menyakitkan yang mereka rasakan di masa kecil. Tak hanya karena adanya unsur familiar di dalam diri pria atau wanita 'salah' yang mereka cintai. Tanpa disadari, orang-orang seperti ini juga menyimpan harapan bahwa kali ini segalanya akan berlangsung lebih baik.

Ada ketidakpuasan di masa kecil yang mereka ciptakan kembali untuk diselesaikan. Bisa jadi alasan seperti inilah yang membuat seseorang selalu jatuh cinta kepada para pria atau wanita yang hobi berselingkuh, kasar, atau bahkan sudah menjadi milik orang lain.

Bisa Semakin Rumit Jika Keintiman sudah Menjadi Bagian di Dalamnya

Kondisi seperti ini bisa semakin rumit ketika seseorang sudah memasuki hubungan yang sudah gagal bahkan sebelum dimulai. Menurut Deborah Ward, penulis buku Overcoming Low Self-Esteem with Mindfulness, di sinilah mereka mulai memasuki 'medan keintiman'. Tak peduli seberapa rasional dan hebat kamu dalam mempersiapkan diri, segalanya akan berubah drastis begitu kita berkenalan dengan keintiman. Baik itu keintiman fisik atau emosional.

Menghentikan pola berujung bencana seperti ini memang tidak mudah, tetapi bukannya tidak mungkin dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari adanya masalah di masa kecil yang belum dituntaskan tadi. Dengan demikian bisa dilakukan introspeksi lebih jauh, proses perbaikan rasa percaya diri, dan pada akhirnya kemampuan untuk berkata tidak saat ketertarikan kepada pria atau wanita yang salah kembali menggoda.

Karena pada dasarnya setiap orang berhak untuk mendapatkan pasangan yang mampu menghargai dan tidak menjadikan mereka sebagai prioritas kedua, ketiga, atau nomor sekian.

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Bayi Merasa Dicintai

10 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Bayi Merasa Dicintai

Rasa cinta dari orangtua terhadap bayi bisa berperan sangat signifikan terhadap perkembangan buah hati.

Baca Selengkapnya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Cinta? Ketahui Sifat dan Cara Menyikapinya dengan Bijak

Apa Itu Cinta? Ketahui Sifat dan Cara Menyikapinya dengan Bijak

Cinta memiliki kemampuan unik untuk menyatukan, memberdayakan, dan membangkitkan kekuatan emosional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Sebut Kebanyakan Manusia Mampu Pahami Perasaan Ayam

Ilmuwan Sebut Kebanyakan Manusia Mampu Pahami Perasaan Ayam

Studi terbaru yang dilansir dari Newsweek mengungkap, sekitar 7 dari 10 orang dapat memahami emosi ayam berdasarkan suara. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
98.221 Pengunjung Padati Ragunan, 12 Anak Sempat Terpisah dari Orangtua

98.221 Pengunjung Padati Ragunan, 12 Anak Sempat Terpisah dari Orangtua

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.

Baca Selengkapnya