Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Megahnya Masjid Biru, Kembaran Hagia Sophia di Istanbul

Megahnya Masjid Biru, Kembaran Hagia Sophia di Istanbul Masjid Sultan Ahmed, Turki. © IslamiCity

Merdeka.com - Sultan Ahmed Camii atau lebih dikenal sebagai Masjid Biru merupakan salah satu bangunan termegah di Turki. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan zaman kejayaan Dinasti Ottoman yang masih berfungsi hingga saat ini.

Simbol Kejayaan Ottoman yang Memudar

sultan ahmed camii

Pixabay/chengtzf

Setelah penandatanganan Perjanjian Zsitvatorok antara Kekaisaran Ottoman dan Kerajaan Habsburg, Sultan Ahmed I memimpin kerajaan yang telah melalui zaman keemasannya. Dalam kurun waktu lima belas tahun sejak tahun 1603, kerajaan mengalami kekalahan besar dalam perang melawan Persia. Sultan Ahmed I memutuskan untuk membangun sebuah masjid megah untuk mengembalikan nama besar Ottoman.

Dibangunlah Sultan Ahmed Camii, masjid pertama Kekaisaran Ottoman. Sebelumnya Hagia Sophia atau Ayasofya yang dianggap sebagai masjid resmi kerajaan. Namun masjid itu adalah bangunan peninggalan Kekaisaran Byzantium.

Pembangunan masjid mengundang kemarahan kaum ulama karena dananya dikumpulkan dengan meloroti kas negara. Sementara sultan-sultan sebelumnya membiayai pembangunan masjid dari harta pampasan perang. Apa mau dikata, Ahmed I memang tak berhasil mengumpulkan banyak kekayaan dari perang. Selain itu jumlah menaranya dianggap hendak menyamai Ka'bah di Makkah.

Kembaran Hagia Sophia dengan Perpaduan Arsitektur Islam dan Kristen

sultan ahmed camii

Pixabay/Walkerssk

Masjid Biru dibangun sejak tahun 1609 sampai 1616. Arsiteknya adalah Sedefkar Mehmed Aga. Mehmed Aga menjadikan Ayasofya sebagai cetak biru masjid. Dia memadukan elemen arsitektur Kristen era Byzantium dan Islam. Ide dari gurunya, Mimar Sinan juga dimasukkan untuk mewujudkan visi mengenai sebuah masjid yang megah. Karena itulah, Sultan Ahmed Camii dianggap sebagai masjid agung terakhir dari zaman klasik.

Majid dibangun di atas tanah yang dulunya adalah tempat berdirinya istana kerajaan Byzantium, berhadapan dengan Ayasofya. Memiliki enam kubah, enam menara, dan delapan kubah sekunder.

Dinding bagian dalam dilapisi dengan 20.000 ubin keramik dari Iznik. Langit-langitnya didominasi warna biru. Dari sinilah julukan Masjid Biru berasal. Ubin di lantai kedua memiliki pola rumit buah-buahan, bebungaan, dan cemara. Sementara lantai dasar dihiasi ubin dengan pola sederhana. Perbedaan ini disebabkan karena dana pembangunan yang terus disusut. Sehingga kualitas ubin yang digunakan pun semakin berkurang dari waktu ke waktu.

Mihrab terbuat dari marmer yang dipahat dengan hati-hati. Sementara lampu berlapis emas, bola-bola kristal, dan telur burung unta menghiasi langit-langit. Sayangnya dekorasi ruangan ini sekarang sudah diamankan di museum.

Terbuka untuk Pengunjung, Bahkan yang Non-Muslim

sultan ahmed camii

Pixabay/jonramlan

Selain berfungsi sebagai masjid, Sultan Ahmed Camii adalah sebuah kompleks luas tempat berlangsungnya segala jenis kegiatan sosial. Di lahan masjid juga berdiri madrasah, sekolah dasar, paviliun kerajaan, arasta bazaar tempat para pedagang berjualan suvenir, taman, dan makam.

Wisatawan bebas berpiknik di pelataran maupun mengunjungi masjid, asal mematuhi aturan berbusana yang ditetapkan pengelola.

Sumber: SultanAhmetCamii.org, BlueMosque.co

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampakan Masjid Megah di Bagian Utara Bumi, Nengok ke Atapnya Bisa Lihat Aurora

Penampakan Masjid Megah di Bagian Utara Bumi, Nengok ke Atapnya Bisa Lihat Aurora

Sebuah masjid yang berada di negara Islandia memiliki bangunan megah dan atap transparan yang bisa dipakai langsung melihat aurora.

Baca Selengkapnya
Menguak Sisi Lain Masjid Agung Sumenep, Tak Boleh Dipugar dengan Alasan Modernisasi

Menguak Sisi Lain Masjid Agung Sumenep, Tak Boleh Dipugar dengan Alasan Modernisasi

Pendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu.

Baca Selengkapnya
Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak

Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak

Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pernikahan Mewah di Bangkalan Bertajuk Muslim Palestina, Dekornya Masjid Al Aqsa 3 Bulan Dibuat Santri

Pernikahan Mewah di Bangkalan Bertajuk Muslim Palestina, Dekornya Masjid Al Aqsa 3 Bulan Dibuat Santri

Tak seperti pernikahan pada umumnya, momen berharga dari kedua mempelai tersebut digelar dengan cara unik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Friedrich Silaban, Sosok di Balik Berdiri Megahnya Masjid Istiqlal Jakarta

Mengenal Friedrich Silaban, Sosok di Balik Berdiri Megahnya Masjid Istiqlal Jakarta

Pria ini merupakan arsitek Masjid Istiqlal yang kini menjadi primadona dan ikon dari Kota Jakarta dan masjid terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Bangun Masjid Cetak Tiga Dimensi Pertama di Dunia, Diresmikan Jelang Ramadan

Arab Saudi Bangun Masjid Cetak Tiga Dimensi Pertama di Dunia, Diresmikan Jelang Ramadan

Arab Saudi Bangun Masjid Cetak Tiga Dimensi Pertama di Dunia, Diresmikan Jelang Ramadan

Baca Selengkapnya
Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi

Mengagumi Kemegahan Masjid Raya Al A'zhom di Kota Tangerang, Dibangun Tanpa Tiang dan Kini Punya Payung Nabawi

Keindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.

Baca Selengkapnya
8 Penemuan Arkeologi Berupa Lantai Mosaik Terindah, Bukti Tingginya Kesenian Peradaban Lampau

8 Penemuan Arkeologi Berupa Lantai Mosaik Terindah, Bukti Tingginya Kesenian Peradaban Lampau

Ada yang ditemukan di bawah kebun anggur hingga saluran air.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.

Baca Selengkapnya