Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kembali Viral Harga Makanan Digetok, Kali Ini 2 Porsi Mi Instan Rp54.000 di Puncak

Kembali Viral Harga Makanan Digetok, Kali Ini 2 Porsi Mi Instan Rp54.000 di Puncak Ilustrasi mie instan. ©Senengmotret.shutterstock

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu viral video tentang wisatawan yang mengeluhkan harga pecel lele kelewat mahal di Malioboro. Sebelumnya, dua porsi pecel seharga Rp45.000 di emperan Kediri yang terkenal dengan kuliner murahnya juga sempat jadi perbincangan. Tampaknya, pedagang-pedagang nakal yang suka menggetok harga memang tengah jadi sorotan.

Kali ini kejadian serupa terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Melalui unggahan di akun Twitter @ngegasteruss pada 1 Juni 2021 tersebut, terlihat nota pembayaran dari sebuah kedai makan di Jalan Raya Puncak. Total yang harus dibayarkan adalah Rp206.000.

nota pembayaran makanan yang harganya digetok di puncak bogor©2021 Twitter/ngegasteruss

Tampak sejumlah harga yang cukup mahal dan hasil perhitungan yang janggal. Dituliskan dalam nota, harga dua porsi Indomie telur yang satuannya Rp18.000. Tapi, setelah ditotal, harganya menjadi Rp54.000. Padahal, jumlah yang benar adalah Rp36.000.

Selanjutnya, ada nasi harga Rp10.00 per porsi, teh manis hangat Rp10.000, jagung bakar Rp17.000, roti bakar cokelat keju Rp25.000, dan telur setengah matang Rp25.000.

Harga di nota tersebut membuat banyak warganet terkejut. Saat itu, sang pemilik akun yang sepertinya seorang wanita mengaku terburu-buru sehingga tidak mengecek nota dan langsung membayar. Setelah diamati kembali dengan teliti, ia baru sadar ada yang janggal. Sayangnya, posisi mobilnya sudah sampai Cipayung yang cukup jauh dari kedai makan tersebut.

Ia pun memutuskan untuk menandai tempat makan tersebut dan tak mau datang lagi ke sana untuk yang kedua kalinya. Unggahan ini pun mendapat banyak perhatian warganet. Ribuan respons memenuhi unggahan yang sudah disukai lebih dari 38 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 2.900 komentar.

"Hah itu nggak salah telur setengah mateng 1 porsi Rp25 ribu? Telor apa itu yang dipake?" komentar seorang warganet.

Pelajaran Mahal dari Kuliner di Tempat Wisata

Salah seorang warganet juga memberikan tangkapan layar sebuah ulasan di Google. Pengunjung yang menulis ulasan tersebut juga terkena 'ketok harga' alias harus membayar mahal harga makanannya.

Jika dilihat dari nota yang diunggah, kedai yang dimaksud adalah Kedai Rizqi Maulana. Di Twitter juga beredar informasi nomor telepon Kedai Kopi Rizqi Maulana. Belum bisa dipastikan apakah kedai itu yang dimaksud oleh ArinaA, pemilik akun @ngegasteruss. Pasalnya, nomor telepon tersebut sedang tidak aktif saat dihubungi.

"Saya tim makan pinggir jalan tanya harga dulu sebelum pesen. Dapet pelajaran mahal di lesehan tempat wisata duluu banget," tulis warganet lainnya.

Tampaknya memang perlu waspada saat memilih tempat makanan di area wisata. Pastikan harganya sudah tercantum dengan jelas, ya?

Reporter: HenrySumber: Liputan6.com

(mdk/tsr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Viral Nasi Goreng Porsi Brutal di Tangsel, Harganya Cuma Rp15 Ribu Cara Masaknya Curi Perhatian

Viral Nasi Goreng Porsi Brutal di Tangsel, Harganya Cuma Rp15 Ribu Cara Masaknya Curi Perhatian

Warung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk

Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk

Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya