Kala sunset mempertemukan Rama dan Shinta di Pulau Dewata
Merdeka.com - Siapa yang tidak terpikat dengan panorama matahari terbenam di pulau Dewata? Warna jingga keemasan yang semburat di langit barat membuat siapapun langsung terpana menatapnya. Tak heran jika sebagian orang menilai Bali punya sejuta pesona.
Bukan saja akan alamnya yang indah, Bali juga punya suguhan budaya yang memesona. Bahkan, keduanya bisa tersaji apik hingga membuat riuh tepuk tangan penonton bergemuruh. Lewat momen matahari terbenam, cerita Rama dan Shinta dipertontonkan.
Dipertunjukkan Secara Kolosal
Cerita pelakonan Rama dan Shinta di Bali dipertontonkan secara kolosal. Salah satunya lewat atraksi Tari Kecak yang begitu terkenal. Bukan tanpa sebab, ini karena Tari Kecak memang ditampilkan untuk mengiringi sebuah drama atau sendratari seni drama. Apalagi 'cak' sendiri menurut pemahaman orang Bali dimaknai sebagi Api. Tidak heran jika tarian ini ditampilkan melingkar dengan api di tengahnya.
Ada Pula Hanoman dalam Cerita
Tarik Kecak memiliki pola unik jika dibandingkan jenis tarian lainnya. Tari ini merupakan perpaduan antara penari lelaki berjumlah sekitar 70 orang yang bernama cak, pun dengan alunan musik acapela. Inilah yang membuat Tari Kecak pas untuk mengiringi drama kolosal semacam cerita Rama dan Shinta, yang juga menghadirkan Hanoman.
Hal menarik lainnya, dari tari yang biasanya dilakukan oleh minimal 50 orang ini memerlukan harmonisasi suara. Setidaknya masing-masing penari Kecak akan diberikan peran suara acapela. Ada yang bertindak sebagai pemberi nada awal atau yang disebut pemimpin tari. Kemudian, ada pula yang kebagian suara rendah, juga suara tinggi. Ada lagi penembang solo, serta yang tak boleh ketingalan adalan dalang sebagai pengantar cerita.
Tarian dengan Gerakan Santai
Sekalipun tampak heboh, sejatinya gerakan Tari Kecak termasuk ke dalam jenis tarian yang cenderung santai. Ini karena Tari Kecak lebih mengutamakan kekompakan olah suara atau paduan suara, juga kelancaran jalannya cerita. Dalam sejarahnya, Tari Kecak merupakan hasil ciptaan sang maestro tari legendaris Bali, yaitu Wayan Limbak dan Walter Spies. Menariknya Walter Spies sendiri merupakan pelukis asal Jerman. Keduanya menciptakan Tari Kecak pada 1930.
Adapun asal usulnya, Tari Kecak bermula dari Sanghyang. Sebuah ritual yang penarinya di bawah alam non sadar saat menarikannya. Mereka diyakinin sedang melakukan komunikasi dengan Tuhan, maupun roh para nenek moyang. Sementara rapalan kata yang disampaikan merupakan doa yang berisi harapan masyarakat. Keistrimewaan Tari Kecak adalah bisa dilakukan dengan beragam alat musik pengiring. Pengecualiannya hanya kerincing yang terikat di kaki para penari.
Lalu, kapan waktu terbaik menikmati drama kolosal pertemuan Rama dan Shinta ini?
Pertunjukan Tari Kecak memiliki jadwal tersendiri di Bali. Tepatnya pada pukul 6 sore waktu sekitar. Pada jam tersebut, matahari bertepatan dengan lingsir tenggelam. Inilah yang menjadi daya tarik Tari Kecak ini, karena digelar di panggung terbuka di Pura Uluwatu. Kemagisan tarian ini pun kian terasa karena bersamaan dengan langit senja yang perlahan berubah menjadi malam. Tak salah jika akhirnya ini menjadi salah satu atraksi wisata di pulau Dewata yang tak boleh dilewatkan.
(mdk/aik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca SelengkapnyaFOTO: Makna Mendalam Hari Raya Galungan yang Dirayakan Umat Hindu Bali Hari Ini
Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali menggunakan perhitungan kalender Bali.
Baca Selengkapnya14 Tempat Wisata Bali yang Hijau dan Asri, Indah Segarkan Mata
Menikmati wisata Bali tak melulu harus ke pantainya. Ada sejumlah tempat wsiata alam lain yang menawarkan keindahan Bali dari sisi yang berbeda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi
Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaMelihat Satu-satunya Pura di Cirebon, Punya Nuansa Bali yang Kental
Saking kentalnya nuansa Hindu di sini, lokasi pura kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
Baca SelengkapnyaTak Banyak yang Tahu, Spot Paling Kece Menikmati Keindahan Danau Singkarak Sumbar Saat Sunset
Sesampainya di puncak, wisatawan akan disambut dengan angin sepoi-sepoi dan pemandangan hijau.
Baca SelengkapnyaSitus Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaTol Bali Mandara Tutup 32 Jam Selama Hari Raya Nyepi 2024, Ini Jadwalnya
Penutupan Tol Bali Mandara untuk menghormati hari Raya Umat Hindu
Baca Selengkapnya4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.
Baca Selengkapnya