Merdeka.com - Membaca komik adalah salah satu kecintaan yang tidak bisa dilepaskan oleh Windriani NW yang memulai kisah bisnisnya dengan suaminya sejak tahun 2009. Wanita bergelar S2 ini tidak hanya sibuk menjadi staf pengajar Desain Grafis, namun juga mengelola website resmi Kedai Komik dengan nama domain PesanKomik.com.

Kedai komik yang merupakan toko offline awalnya berdiri di Carrefour Rungkut Surabaya pada tahun 2009 lalu pindah ke Ruko MERR Square City dengan alasan membutuhkan tempat yang lebih luas untuk mengakomodasi kebutuhan para member untuk berkumpul dan sekedar mengobrol.

"Pada awalnya mayoritas customer kami berasal dari warga sekitar Rungkut atau pengunjung Carrefour saja mbak, namun seiring berjalannya waktu, jumlah member meluas hingga ke luar kota (terutama setelah pesankomik.com diluncurkan), antara lain dari Jakarta, Bandung, Palembang, Pekanbaru, Tolitoli, Denpasar, Batam dll", ungkapnya ketika diwawancari Merdeka.com.

Menurut Windriani, online shop sangat membantu berkembangnya usaha yang dia kelola. "Pesankomik.com dibuka tahun 2012 dengan maksud memperluas jangkauan pelayanan, pada awalnya untuk meningkatkan pelayanan pada member yang posisinya di luar kota Surabaya, ya untuk memudahkan member tersebut memilih produk yang disukai, melihat2 cover komik dan membaca sinopsisnya. Karena sebelumnya para member seringkali meminta untuk dikirimkan foto cover dan sinopsisnya via email/bb. Sebelumnya, pesankomik.com masih berupa semacam blog (tanpa .com), dan baru pada tahun 2013 dipindahkan menjadi online shop yang lebih profesional. Dengan ini kami mampu menghasilkan mencapai 5-6 juta per bulan, dengan customer base 150 member serta penjualan item mencapai 300-400 item per bulan."

Meski telah meraih omzet yang cukup besar dengan berjualan komik, Windriani mengaku suatu kesulitan untuk menjalankan bisnisnya. "Kesulitan dalam menjalankan Kedai Komik terutama masalah SDM. Kebetulan karyawan kami sifatnya tidak mobile, sehingga hampir semua pekerjaan di-handle sendiri. Yang paling menyulitkan kami apabila komik terbit minggu tersebut tidak bisa diperoleh hari Rabu (hari terbitnya komik), pasti pada hari tersebut kami menerima banyak keluhan karena para member sudah menunggu-nunggu komik yang terbaru", katanya.

Nah, ini kisah berjualan komik Windriani yang menghasilkan 5-6 juta per bulan. Mana kisah Anda?