Garang asem Ibu Mutiara bikin kedip-kedip mata
Merdeka.com - Kangen masakan khas Solo tidak mesti harus bergegas menuju kota asli pembuatannya. Rasa masakan pun bisa dinikmati di Warung Gunung Kidul di warung milik Ibu Mutiara yang terletak di bilangan Jalan Wijaya, tepatnya di belakang Dharmawangsa Square, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Di warung ini pembeli bisa menikmati menu makanan asli kota Solo yang langka di warung pinggir jalan. Seperti halnya garang asem, menu masakan yang dibungkus daun pisang ini jarang sekali ditemukan di warung pinggir jalan. Namun tidak untuk warung Gunung Kidul milik Ibu Mutiara, di sini lidah pembeli akan dimanjakan dengan gurihnya menu masakan garang asem.
Isinya pun ada dua jenis, satu garang asem berisi potongan daging ayam dan satu lagi berisi potongan daging cincang. Campurannya pun terbilang variatif, satu bungkusan garang asem isi ayam misalnya dipadu dengan buah potongan belimbing besi, tomat hijau dan cabe rawit penambah rasa pedas. Apalagi kuahnya dalam satu bungkusan garang asem, yang boleh dibilang membuat mata ini berkedip.
Menurut empunya racik, Ibu Mutiara menuturkan menu garang asem dia buat dengan cara dikukus. Ayam atau daging sudah dibumbui dengan rempah-rempah dipadu dengan guyuran santan kelapa kemudian dibungkus dalam daun pisang dan selanjutnya dikukus.
"Jadi bikinnya ayam dibumbuin, pake belimbing, tomat dan diguyur pake santan kemudian dikukus," terang Mutiara saat berbincang-bincang dengan merdeka.com, Selasa (19/6).
Dia menjelaskan, menu garang asem buatannya kerap habis diserbu pembeli. Pasalnya Mutiara memproduksi terbatas masakan jenis tersebut. Apalagi jika pengunjung telat singgah ke tempat ini, alhasil pembeli tidak dapat menemui masakan ini di warung Gunung Kidul. "Bikin sehari paling banyak 40 bungkus, alhamdulillah habis terus tanpa sisa," katanya.
Sementara salah seorang pengunjung bernama Menot saat dijumpai di warung tersebut mengatakan, bahwa dia hampir setiap hari makan menu tersebut, bahkan saking seringnya ia makan garang asem sebanyak dua kali.
"Saya sering makan di sini, bahkan sampe nambah," ujar Menot menceritakan.
Untuk harga menu ini tidak begitu mahal. Harga satu porsi atau untuk satu bungkus garang asam dipatok seharga Rp 15000 itu pun sudah plus dengan nasi putih. Namun jika pembeli memiliki kadar gula tinggi, warung ini juga menyediakan nasi merah. Jika menggunakan nasi ini, pembeli cukup membayar Rp 16000 per porsinya.
"Kalau harganya Rp 15000 itu sudah sama nasi putih, kalau nasi merah harganya Rp 16000," katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai perut begah mengganggu momen silaturahmi kamu, yuk intip cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang kakek yang sengaja makan mi instan lebih dari 1 porsi untuk sekali makan.
Baca SelengkapnyaBaim Wong kembali membuka bisnis kuliner. Kali ini, ia membuka sebuah tempah makan dengan menyuguhkan sate sebagai menu utamanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahu merupakan opsi makanan yang bersahabat bagi individu yang mengalami masalah asam lambung apabila diproses dengan cermat.
Baca SelengkapnyaHari Ibu merupakan momen istimewa yang ditujukan untuk menghargai peran luar biasa seorang ibu dalam kehidupan kita.
Baca SelengkapnyaResep kuliner ini sudah diwariskan secara turun-temurun sejak tahun 1950
Baca SelengkapnyaMakanan tertentu ternyata justru bisa membuat perut menjadi lapar.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghindari berbagai makanan penyebab ambeien.
Baca SelengkapnyaOrang yang menderita penyakit asam urat biasanya perlu mengurangi asupan makanan yang mengandung tinggi purin agar dapat mencegah kambuhnya asam urat.
Baca Selengkapnya