Gajah Enggon, penerus Gajah Mada di era kelam Majapahit
Merdeka.com - Gajah Mada adalah seorang panglima perang serta tokoh bersejarah yang sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Menurut berbagai sumber sejarah khususnya yang berasal dari jalan Jawa Kuno, Gajah Mada adalah patih yang sangat berkharisma sehingga mampu mempersatukan seluruh wilayah Nusantara pada jaman Kerajaan Majapahit.
Gajah Mada sendiri memulai karirnya di tahun 1313 M. Karir Gajah Mada semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara yang kemudian mengangkat Gajah mada sebagai Patih. Tak cukup hanya sebagai Patih, dengan kecerdasan serta strateginya, dia pun berhasil menjadi Mahapatih di masa pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi dari Kerajaan Majapahit.
Kemudian di pengangkatannya sebagai Patih Amangkubhumi pada tahun 1336 M, Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang sangat terkenal yaitu Sumpah Palapa. Sebagaimana tertulis dalam kitab Pararaton, sumpah ini berbunyi Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa atau bisa diartikan sebagai Ia, Gajah Mada sebagai patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa, Gajah Mada berkata bahwa bila telah mengalahkan (menguasai) Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa, bila telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul
Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaGapura di Sidoarjo Ini Konon Pintu Suci Menuju Kerajaan Majapahit, Ini Potretnya
Berusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang
Baca SelengkapnyaArkeolog China Temukan Makam Mewah Sosok Penting Era Dinasti Ming, Peti Mati dan Benda Pemakamannya Masih Utuh
Peti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Seru Ganjar Blusukan di Banda Neira, Diberi Warga Buku Sejarah Karya Des Alwi hingga Diminta Turunkan Beras
Kedatangan Ganjar disambut antusias warga setempat.
Baca SelengkapnyaMengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca SelengkapnyaKini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan
Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca SelengkapnyaJateng jadi Kandang Banteng yang Kokoh, Ganjar Bocorkan Kisi-Kisi Menang di Jawa Tengah
Ganjar minta kepala daerah ingin berkampanye segera ajukan cuti
Baca SelengkapnyaGurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaSisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca Selengkapnya