Cerita Kelam Gulag Komunis di Karlag
Merdeka.com - Dulu di tempat ini ratusan ribu orang tewas mengenaskan karena kelaparan, siksaan atau wabah penyakit. Ini cerita dari lorong-lorong kelam Gulag Stalin di Karlag.
Pemimpin Uni Soviet saat itu Joseph Stalin memaksa jutaan orang melakukan kerja paksa. Hal ini merupakan kebijakan Partai Komunis saat itu untuk menciptakan pusat produksi massal yang dikerjakan secara komunal.
Tempat Pembuangan Lawan Politik Stalin
Gulag atau Kamp kerja paksa di Karlag didirikan tahun 1931. Tentara Merah memaksa ratusan ribu orang pindah dari tanah kelahiran mereka. Jauh melintasi Pegunungan Ural, ke sebuah tempat terpencil di Karaganda. Inilah Gulag terbesar di dunia sepanjang sejarah Uni Soviet.
Tempat ini juga dipakai Stalin sebagai tempat pembuangan narapidana dan lawan-lawan politiknya. Mereka yang dianggap melanggar artikel 58 dan bertentangan dengan Revolusi Uni Soviet, dipastikan mati mengenaskan di sini.
Saksi Bisu Penyiksaan dan Kematian
Para pekerja tidur berjejal di ranjang jerami berlapis karung goni. Mereka tak mendapatkan cukup makanan dan obat-obatan.
"Mereka jelas tak akan sanggup menahan musim dingin di Kazakhstan yang bisa tembus minus 40 derajat Celcius," kata Maria, guide Museum Karlag yang memandu kami.
Maria menjelaskan tawanan di Karlag terdiri dari berbagai ras dan bangsa. Ada Kazakh, Uzbekistan, Korea, Ukraina, Chechnya hingga Jerman.
"Istri dan anak-anak juga dibawa ke sini. Mereka dipisahkan. Seringkali anak anak tak bisa bertahan dan meninggal," kata Maria lagi.
Foto-foto tentang mayat yang ditumpuk dalam gerobak. Atau cerita tentang penyiksaan yang dilakukan para administrator Gulag menambah kelam sejarah pendudukan Uni Soviet di sini.
Berubah Fungsi Menjadi Museum Setelah Soviet Runtuh
Kisah mengerikan di Karlag baru berakhir tahun 1959 setelah pemerintahan komunis Uni Soviet memutuskan menutup Gulag ini. Setelah Uni Soviet tumbang dan Kazakhstan merdeka tahun 1991, Karlag dijadikan museum. Sebagai pengingat betapa manusia bisa menjadi sangat kejam pada manusia lain.
Museum Karlag terbuka untuk umum. Namun sayangnya tak semua koleksi juga dilengkapi dengan Bahasa Inggris.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hunian Jarak 200 M dari Gudang Peluru Meledak, Warga Komplek di Cibubur Usul Ada Relokasi karena Trauma
Mereka was-was potensi serupa masih bisa kembali terjadi karena informasi mereka dapat ada beberapa bunker di gudang amunisi tersebut.
Baca SelengkapnyaMengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur
Syawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca SelengkapnyaGara-Gara Knalpot Brong, Pemuda di OKI Tembak Tetangga hingga Kritis
Pelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerja di Gedung Lantai 46, Perempuan Ini Ceritakan Pengalaman Simulasi Kebakaran yang Buat Kaki Gemetar
Saking melelahkannya, salah satu karyawan dari lantai 46 bahkan mengalami kaki gemetar.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnya4 Orang Tewas di Pelataran Apartemen Penjaringan Jakut Satu Keluarga, Dugaan Kuat Bunuh Diri
Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaTiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca Selengkapnya