Merdeka.com - Steve Cody, 57, adalah pendiri dan pengelola dari Peppercom, lembaga komunikasi yang berbasis di New York. Dia juga seorang stand-up comedian dan sering tampil di  New York Comedy Club. "Sekitar lima tahun yang lalu saya melalui banyak kesulitan dalam bisnis saya, ketika itu seorang pria di sebelah saya mengatakan bahwa dia melakukan stand-up saat tidak bekerja," kenang Cody, seperti yang dilansir di Forbes.

Penasaran, Cody memutuskan untuk mengambil kursus dan mulai melakukan stand-up sendiri. Ternyata hasil latihan itu mempengaruhi kualitas kehidupan profesionalnya. Dia lebih sering menggunakan humor dan lebih banyak mendengarkan apa yang diinginkan klien dengan seksama. Bahkan, Cody mendapatkan lebih banyak perhatian audiens selama presentasi.

Cody ingin karyawannya juga menuai manfaat bisnis dari komedi, jadi dia mengadakan sebuah workshop komedi 90 menit untuk anggota dan staf baru yang dihadiri setiap dua bulan sekali. Dia mengatakan bahwa komedi dapat membuat orang percaya diri dan mampu membaca kondisi.

"Humor memiliki tiga dampak utama: kognitif, emosional, dan fisiologis," ujar Psikolog Steven Sultanoff, Ph.D., mantan presiden Asosiasi dan Terapan Terapi Humor. Dia menjelaskan bahwa humor di tempat kerja mungkin menawarkan beberapa perspektif tentang situasi yang membantu orang memprosesnya. Humor menciptakan sikap emosional dengan menghilangkan frustrasi dan penurunan fisiologis hormon stres.

Orang yang cenderung lucu akan dianggap sebagai karyawan yang lebih menyenangkan. "Jika seseorang menggunakan humor, maka mereka berhubungan dengan banyak orang dan membangun jaringan sehingga menciptakan peluang untuk berkembang," ujar Steven.

Studi menunjukkan bahwa humor yang baik berhasil meningkatkan produktivitas pribadi dan efektivitas kelompok. Menurut Michelle Gielan, pakar psikologi positif dan salah seorang pendiri dari Institut Penelitian Terapan Positif, "Ketika sesuatu membuat kita tersenyum atau tertawa, senyawa dopamin membuat kita merasa nyaman dan mempengaruhi otak. Ini dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan keterlibatan.

Dalam meta-analisis dari 225 studi akademis, karyawan bahagia memiliki produktivitas 31% lebih tinggi dan penjualan 37% lebih tinggi. Humor yang positif mendapat tanggapan yang baik dari orang lain. Menggunakan humor untuk menunjukkan superioritas dalam bentuk agresivitas pasif atau hukuman, justru akan merendahkan diri Anda.