Merdeka.com - Selama ini kebanyakan orang beranggapan bahwa cinta bermula dari mata. Dari paras cantik, wajah tampan, atau penampilan menawan. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa menemukan pasangan rupanya tak ditentukan oleh mata, melainkan hidung.

Peneliti telah menemukan bahwa hubungan yang baik dan tahan lama ditentukan oleh bau yang sesuai dan disukai pasangan.

Hal tersebut ditemukan peneliti melalui data penderita anosmiacs, atau orang yang tak bisa mengenali bau. Mereka menemukan bahwa bau yang tidak menyenangkan membuat seseorang merasa tidak aman ketika bersama pasangan. Hal ini membuat hubungan romantis menjadi bermasalah dan tak berjalan lancar.

Peneliti mengetahui bahwa penderita anosmiacs merasa tidak nyaman dan tidak aman ketika bersama pasangan. Tingkat ketidaknyamanan mereka bahkan 20 persen lebih tinggi dibanding orang normal.

"Orang yang memiliki anosmia tidak tahu apakah badan, mulut, ketiak, bahkan kaki mereka berbau tak sedap. Hal ini membuat mereka merasa tak aman dan menghancurkan hubungan cinta mereka," jelas Thomas Hummel dari Dresden University's of Smell and Taste Clinic, seperti dilansir oleh Daily Mail (02/11).

Selama ini peneliti juga telah menemukan bahwa bau-bauan mampu membuat pria lebih tertarik pada wanita. Bahkan pria bisa mendeskripsikan seorang gadis hanya berdasarkan bau tubuhnya.