Adi W Taroepratjeka: Rasa kopi itu mirip rendang!
Merdeka.com - Pria berkulit sawo matang dan berhidung mancung itu bernama Adi W. Taroepratjeka. Ia mungkin lebih dikenal sebagai presenter Coffee Story, acara bertajuk kopi di sebuah TV swasta. Kini, sosoknya kian diburu seiring dengan mewabahnya budaya ngopi di Indonesia. Berawal dari kesukaannya pada kopi, ia pun serius menggeluti profesi konsultan kopi dengan lisensi coffee tester internasional lho. So, apa sih komentar Mas Adi seputar perkembangan kopi di Indonesia?
Sejak kapan suka kopi?
Sudah lama sih. Tapi, dulu sempat diprotes orang tua. Kata mereka, saya boleh minum kopi kalau sudah umur 18 tahun. Alasannya apa, saya juga nggak tahu.
Apa yang menarik dari kopi?
Kopi lebih dari sekadar rasa pahit dan warna hitam. Kita bisa menemukan banyak hal dalam secangkir kopi. Yang terpenting adalah kopi itu media saya buat jalan-jalan.
Pernah menemui hal menarik ketika berburu kopi?
Pernah. Saya terkejut sekali ketika mencicipi kopi dari Timor-Timur. Biasanya kan, kopi itu punya rasa standar pahit. Ya, standar. Tapi, ini kok rasanya kecut seperti jeruk. Aneh dan di luar pakem!
Kenapa rasa kopi bisa bervariasi?
Ya jelas. Semua itu tergantung pada banyak faktor. Misalnya, tempat dia ditanam, cara menyangrai, cara menyeduh, dan bahkan cara menyajikannya. Istilahnya, beda RT, beda rasa. Banyak hal yang bisa mempengaruhi cita rasa dari kopi. Kadang-kadang, saya pikir rasa kopi itu seperti rendang. Asinnya ada. Kecutnya ada. Pahitnya ada. Semua rasa jadi satu.
Bagaimana perkembangan budaya ngopi di Indonesia?
Peminatnya cukup banyak dan semakin meningkat. Tapi, kita nggak hanya harus sok bangga atau pamer. Kita harus tahu apa sih keunggulan kopi Indonesia atau bahkan kekurangannya. Jangan asal bangga dan nggak tahu kalau ditanya ini-itu. Bangga sih boleh, kalau berlebihan jadi nggak sehat.
Pernah membandingkan cita rasa kopi luar negeri dan lokal?
Iya, pernah. Rasanya beda banget. Kopi luar negeri rasanya bisa stabil dan nggak berubah. Aneh memang. Sebaliknya, rasa kopi Indonesia bisa berubah kapan saja. Kadang saya masih bingung. Kenapa ya? Mungkin dari cara penanaman dan pengemasan.
Demikianlah wawancara singkat Merdeka.com dengan sosok Adi W. Taroepratjeka. Ada banyak hal inspiratif yang bisa kita petik dari sini. Selain itu, Mas Adi juga tak segan berbagi ilmu kopi dengan orang lain lho. Sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
49 Kata-kata Penikmat Kopi, Inspiratif dan Penuh Makna
Kopi bukan sekadar minuman, melainkan ritual yang menghanyutkan para penikmatnya ke dalam dunia yang penuh aroma dan kehangatan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Kopi Merupakan Teman yang Sempurna untuk Berpikir dan Mencari Ide Cemerlang
Kopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSempat Viral di Zamannya, Ini Kreasi Kopi yang Miliki Rasa Segar dan Gampang Dibikin Sendiri di Rumah
Berbagai kreasi kopi populer yang bisa dibuat sendiri di rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca Selengkapnya6 Jenis Rempah untuk Campuran Kopi, Lebih Sehat dan Beraroma Nikmat
Kopi, minuman yang telah menemani pagi dan malam banyak orang di seluruh dunia, tidak hanya kaya akan rasa tetapi juga penuh dengan tradisi dan inovasi.
Baca SelengkapnyaCara Membuat Tas dari Bungkus Kopi Mudah dan Bermanfaat
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara membuat tas dari bungkus kopi yang mudah dan bermanfaat.
Baca SelengkapnyaCara Aman Agar Bisa Tetap Menikmati Kopi saat Puasa di Bulan Ramadan
Minum kopi di bulan puasa memang tidak ideal namun tetap mungkin dilakukan tanpa mengganggu pola tidur kita.
Baca Selengkapnya4 Jenis Kopi Rendah Asam, Disebut Lebih Aman untuk Penderita Maag
Terdapat jenis kopi yang memiliki kadar keasaman rendah dan aman.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnya