Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, ForbesWoman menelusuri banyak wanita yang berkuasa di beberapa sektor penting seperti keuangan dan media. Salah satunya adalah Jill Abramson, redaktur eksekutif New York Times, dan Christine Lagarde, ketua IMF. Mereka menjadi satu dari sekian banyak wanita sukses yang diberi pertanyaan "Apa stereotip paling kuat dari wanita berkuasa?". Kira-kira, apa jawaban mereka? Penasaran? Berikut adalah sembilan stereotip buruk wanita penguasa versi ForbesWoman.

1. Dingin

Persaingan sengit di dunia kerja mempengaruhi kepribadian seorang wanita. Mereka mungkin terlihat dingin dan kejam. Hal ini dikarenakan wanita yang menunjukkan emosi di tempat kerja akan terlihat rapuh atau tidak stabil saat memimpin.

2. Single dan kesepian

Wanita kuat seringkali mengorbankan kehidupan pribadi mereka demi kekuasaan. Bahkan, mereka mulai tidak tertarik untuk menikah atau menjalin hubungan yang serius. Status single membuat mereka lebih leluasa untuk menghabiskan banyak waktu pada pekerjaan.

3. Tangguh

Sekali lagi, persaingan kerja membuat wanita harus bersikap tangguh di hadapan musuh mereka. Sikap lemah hanya akan membuat mereka mudah ditindas dan disepelekan.

4. Lemah

Presiden Kosta Rika Laura Chinchilla mengatakan kepada ForbesWoman: "Saya percaya bahwa masyarakat masih menganggap wanita lemah. Hal dikarenakan kami memahami kesuksesan bukan sebagai hasil dari satu orang, melainkan tim." Pola pikir yang berbeda tersebut rupanya disalahartikan sebagai sebuah kelemahan.

5. Maskulin

Wanita penguasa terlihat memiliki sisi maskulin lebih besar karena sosok mereka yang kuat. Itulah mengapa terkadang kita merasa bahwa mereka bersikap seperti pria.

6. Rekayasa

Muncul stereotip baru yang menggambarkan bahwa wanita hanya bisa sukses karena dukungan pihak tertentu. Kesuksesan mereka hanyalah sebuah rekayasa yang terlihat dipaksakan.

7. Emosional

Penguasa wanita sangat rentan terhadap ledakan emosional. Meski dapat bersikap tenang, wanita punya sisi sensitif yang mudah memicu kemarahan dan frustasi.

8. Kemarahan

Kemarahan adalah apa yang boleh dilakukan pria, bukan wanita. Wanita yang menunjukkan kemarahan mereka dipandang kurang kompeten dalam pekerjaan. Stereotip ini seringkali muncul jika melihat sosok wanita sukses yang berkuasa.

9. Pemandu sorak

Pemimpin wanita yang dianggap feminin dan ramah sering dianggap sebagai seorang pemandu sorak. Mereka tidak benar-benar dianggap sebagai pemimpin yang kuat.

Apakah komentar Anda tentang stereotip di atas? Setuju atau tidak? Yuk cari tahu komentar Anda!