Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Alasan wanita korban KDRT bertahan dalam pernikahan

8 Alasan wanita korban KDRT bertahan dalam pernikahan Ilustrasi KDRT. ©Shutterstock/Diego Cervo

Merdeka.com - Selama ini kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) telah banyak terjadi pada wanita. Meski pria juga bisa mengalami KDRT, namun 95 persen kasus dilakukan oleh pria pada wanita. Walaupun begitu, banyak wanita yang menjadi korban KDRT tak mau bercerai dengan suami mereka.

Mengapa banyak wanita yang tak mau meninggalkan suami mereka meski telah mengalami siksaan dan KDRT yang bertubi-tubi? Berikut beberapa alasannya, seperti dilansir oleh Care2 (25/08).

Kurang dukungan sosial

Salah satu alasan wanita tak berani melapor dan tetap bertahan adalah dia merasa tak memiliki dukungan sosial. Pria yang melakukan kekerasan pada istri biasanya mengisolasinya dari pergaulan sehingga dia tak bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa memberi dukungan seperti keluarga dan teman. Terkadang korban KDRT tak mengetahui isolasi ini hingga kekerasan terjadi dan mereka tak bisa menghubungi siapapun.

Kurang dana

Jika selama ini istri hidup bergantung dengan biaya dari suami, maka akan sulit untuk melepaskan diri dari mereka. Beberapa pria yang melakukan KDRT terkadang bahkan mengambil semua harta dari istri agar mereka tidak macam-macam dengan uang yang dimiliki. Jika korban KDRT tak bisa mendapat dukungan sosial serta tak memiliki uang, maka sulit baginya untuk lepas dari suami.

Kurang pengalaman kerja

Kebanyakan korban KDRT adalah wanita yang berada dalam rumah sepanjang waktu, dengan kata lain adalah ibu rumah tangga. Ini membuat mereka kurang memiliki pengalaman kerja. Ketika ingin lepas dari suami, mereka harus mencari pekerjaan sendiri. Mencari pekerjaan bisa jadi sulit ketika mereka tak terbiasa melakukannya dan tak memiliki pengalaman kerja. Terutama jika hal ini melibatkan anak-anak.

Hak pengasuhan anak

Pengasuhan anak bisa jadi salah satu faktor yang membuat wanita tak bisa lepas dari suami meski menjadi korban KDRT. Menyaksikan kekerasan dalam rumah memang bukan hal yang baik. Namun jika wanita tersebut tak punya sumber daya untuk membawa anak mereka pergi, bisa jadi ini satu-satunya jalan aman yang dipilih oleh wanita yang mengalami KDRT. Keselamatan anak juga seringkali menjadi alasan bagi pelaku KDRT untuk mengancam korbannya.

Takut sendirian

Tentu saja lebih baik sendirian daripada bertahan dalam pernikahan yang menyakitkan, baik fisik maupun mental seperti yang dialami korban KDRT. Namun ada kalanya wanita berpikir bahwa mereka tak bisa sendirian dan tak yakin jika nantinya mereka bisa bersama dengan orang lain. Ini bisa menjadi salah satu alasan wanita tetap bertahan dalam pernikahannya yang penuh kekerasan.

Merasa bersalah

Tak jarang pelaku KDRT menggunakan taktik 'membuat merasa bersalah' untuk membuat korban mereka menurut. Bisa saja mereka membuat alasan bahwa sang istri sendiri yang telah menyebabkan si pelaku melakukan kekerasan. Jika pemahaman ini terus-menerus dimasukkan dalam kepala sang istri, maka cepat atau lambat korban KDRT itu akan merasa bersalah. Bahkan lebih buruk, mereka bisa merasa bahwa dirinya pantas mendapatkan perlakuan kejam tersebut.

Tak selalu terjadi kekerasan

Beberapa pelaku KDRT tak selalu menyiksa istri mereka setiap hari. Terkadang ada minggu atau hari-hari ketika mereka bersikap sangat lembut, seolah kekerasan yang dilakukan hanya ada dalam imajinasi sang korban. Sebagai istri, yang tentu saja memiliki cinta pada suaminya, tentu wanita mudah merasa simpati dan mulai terombang-ambing dengan sikap suami. Sehingga pada akhirnya dia tak yakin ingin pergi dari pernikahan tersebut ataukah bertahan. Beberapa masih memiliki harapan bahwa sang suami bisa berubah.

Takut

Sebuah statistik yang cukup mengejutkan mengungkap bahwa sekitar 75 persen wanita korban KDRT terbunuh ketika mereka akan meninggalkan hubungan mereka. Jadi takut melarikan dari hubungan semacam ini adalah hal yang sangat logis dialami oleh wanita. Jika pergi dari rumah dan pelaku KDRT bisa mengakibatkan kematian, tentu saja wanita akan memilih tinggal dan bertahan.

Sangat menyedihkan bagaimana wanita yang mengalami KDRT bisa mengalami dilema yang cukup berat antara tinggal atau pergi dari hubungan tersebut. Pergi atau tinggal sebenarnya sama-sama memiliki risiko besar yang berbahaya. Akan sangat baik jika kita, sebagai orang yang bebas, terlebih dulu membantu mereka untuk keluar dari hubungan yang penuh kekerasan. Jika tak bisa melakukannya sendiri, kita bisa melaporkannya pada lembaga perlindungan wanita atau pihak berwajib.

(mdk/kun)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Mau Tinggalkan Pernikahan, Mempelai Wanita Ini Tetap Hadir dalam Kondisi Sakit

Tak Mau Tinggalkan Pernikahan, Mempelai Wanita Ini Tetap Hadir dalam Kondisi Sakit

Ia tak mau melewatkan pernikahannya walaupun tengah dalam keadaan sakit.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Seseorang Jadi Tambah Gendut Setelah Menikah dan Cara Mengatasinya

Ini Alasan Mengapa Seseorang Jadi Tambah Gendut Setelah Menikah dan Cara Mengatasinya

Salah satu hal yang biasanya paling menonjol tampak setelah pernikahan adalah perut yang kian membuncit.

Baca Selengkapnya
Berapa Kadar Asam Urat Normal untuk Perempuan? Ini Datanya

Berapa Kadar Asam Urat Normal untuk Perempuan? Ini Datanya

Rupanya, kadar asam urat pada pria dan wanita memiliki perbedaan yang signifikan. Mari bahas lebih lanjut mengenai hal ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Pernikahan Sederhana di KUA Ini Viral, Banjir Pujian Warganet

Momen Pernikahan Sederhana di KUA Ini Viral, Banjir Pujian Warganet

Gelar pernikahan sederhana di KUA, momen pernikahan viral ini mencuri perhatian warganet.

Baca Selengkapnya
Kenali Tahapan Perkembangan Payudara Wanita Sesuai Usia dari 20 hingga 40 Tahun

Kenali Tahapan Perkembangan Payudara Wanita Sesuai Usia dari 20 hingga 40 Tahun

Payudara wanita mengalami perubahan dari masing-masing rentang usia.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya

Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya

Penglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat

Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat

Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.

Baca Selengkapnya
Ragu Jelang Pernikahan? Ini Cara Mengatasinya Bersama Pasangan

Ragu Jelang Pernikahan? Ini Cara Mengatasinya Bersama Pasangan

Komunikasi, terapi, liburan, dan penundaan pernikahan adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda menyelesaikan keraguan dan membangun fondasi yang kuat

Baca Selengkapnya
8 Tanda Kadar Estrogen Rendah yang Patut Diketahui, Ini Dampaknya

8 Tanda Kadar Estrogen Rendah yang Patut Diketahui, Ini Dampaknya

Kadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.

Baca Selengkapnya