Festival Qixi dan Tanabata - China dan Jepang

Ilustrasi festival tanabata. © Tanabata Streamers

China dan Jepang merayakan dua festival cinta yang sama dengan nama berbeda. Di China dikenal dengan nama Festival Qixi, sementara warga Jepang lebih akrab dengan Tanabata. Keduanya sama-sama diperingati pada tanggal ketujuh bulan ketujuh. Pada tanggal tersebut, mereka memperingati bertemunya bintang Vega dan Altair.

Pertemuan kedua bintang tersebut terwujud dalam sebuah dongeng tentang Zhinu and Niulang (Orihime dan Hikoboshi dalam legenda Tanabata), seorang gadis penenun dan gembala yang saling jatuh cinta. Keduanya dipisahkan oleh sungai perak atau Sungai langit Amanogawa (Galaksi Bintang Sakti) dan hanya bisa bertemu setahun sekali pada setiap perayaan Qixi.

Dulu para gadis memohon keterampilan menjahit pada saat Qixi dan Tanabata. Tujuannya adalah agar mereka bisa mendapatkan jodoh yang baik. Sekarang para pasangan memohon pernikahan yang langgeng dan bahagia kepada Zhinu dan Niulang. 

Dragobete - Romania

Ilustrasi festival Dragobete. © The Home Of The Twisted Red LadyBug

Dilansir Time and Date, Dragobete adalah putra dari dewi musim semi Baba Dochia. Namun kini Dragobete identik dengan hari di mana burung-burung berpasangan, dirayakan sebagai hari kasih sayang oleh warga Romania. Perayaan ini dilangsungkan di seluruh negeri pada tanggal 24 Februari. Bisa dikatakan, Dragobete merupakan perpaduan antara Hari Valentine dan datangnya musim semi.

Pada tanggal ini, pemuda dan pemudi Romania menyelinap ke hutan, padang rumput, atau kebun. Mereka akan memetik bunga, berdansa, atau berciuman untuk mendapatkan berkah cinta di tahun mendatang. Beberapa daerah memiliki tradisi tersendiri setiap perayaan Dragobete. Ada yang diharuskan menyantap roti asin dan meletakkan daun basil di bawah bantal agar bermimpi jodoh mereka kelak. Ada pula tradisi mencuci wajah dengan salju terakhir agar mendapatkan kebahagiaan serta kesehatan.

Menghabiskan Dragobete seorang diri tidak disarankan, sebab diyakini bakal membawa keburukan untuk urusan asmara.

Karva Chauth - India

Ilustrasi festival Karva Chauth. © Yash Raj Films

Mungkin kamu sudah sering melihat tradisi Karva Chauth dalam film-film Bollywood. Ini adalah festival yang dirayakan oleh para wanita Hindu dan Sikh di India utara. Karva Chauth merupakan salah satu bentuk kepatuhan para istri. Setiap festival berlangsung, mereka akan berpuasa sejak matahari terbit sampai terbenamnya matahari untuk memohon keselamatan dan umur panjang bagi para suami. Ada pula tradisi memandang bulan lewat saringan. Setelah itu dilanjutkan dengan memandang wajah suami sebelum memandang pria-pria lain di dalam keluarga.

Karva Chauth dirayakan pada hari keempat setelah bulan purnama bulan Kartik menurut kalender Hindu. Pada hari ini, pengantin baru mengenakan sari pernikahan masing-masing. Sementara para gadis dan wanita yang sudah lama menikah mengenakan sari merah jambu atau merah dengan sulaman benang emas. Para ibu dan mertua akan mengirimkan sargi, hantaran tradisional berupa makanan untuk berbuka bagi anak perempuan yang sudah menikah dan menantu perempuan.

Sweetness Week - Argentina

Ilustrasi festival Sweetness Week. © iStockphoto

Kebanyakan warga Argentina merayakan Hari Valentine seperti penduduk dunia lainnya. Tetapi mereka juga memiliki perayaan kasih sayang sendiri, yaitu Sweetness Week. Bukan sehari, tradisi romantis ini diperingati selama seminggu penuh. Perayaan dimulai pada tanggal 1 Juli hingga 7 Juli.

Pada hari-hari Sweetness Week, para pecinta bertukar cokelat dengan ciuman. Konsepnya adalah sebutir jajanan manis untuk satu kecupan yang manis.

Dilansir Travel Magazine, sebenarnya Sweetness Week adalah hari raya yang sengaja dibuat untuk mempromosikan produk permen cokelat Bon o Bon produksi Arcor. Namun warga Argentina menyambut tradisi baru ini dengan hangat dan menghidupkannya setiap tahun.

St. Dwynwen's Day - Wales

Ilustrasi Dwynwens Day. © Valleymill.co.uk

Orang-orang Wales rupanya cukup romantis. Mereka memiliki sebuah tradisi cinta unik yang sudah dipraktikkan sejak abad 16. Setiap tanggal 25 Januari mereka memperingati St. Dwynwen's Day atau Hari St. Dwynwen. Para pasangan saling bertukar sendok cinta. Biasanya berupa sendok kayu yang diukir sedemikian rupa dengan motif hati.

Tradisi ini berasal dari legenda tentang St. Dwynwen, seorang putri yang hidup pada abad 4 di Anglesey. Menurut VisitWales, Dwynwen memiliki kisah cinta yang tragis dengan seorang pemuda bernama Maelon. Maelon berubah menjadi es setelah menenggak ramuan ajaib yang diberikan seorang malaikat kepada Dwynwen. Kemudian Dwynwen memohon agar kekasihnya dikembalikan, meskipun imbalannya adalah mereka tidak akan pernah bersatu. Dwynwen juga memohon agar seluruh pasangan di dunia diberkati melalui dirinya. Sejak itu, Dwynwen dianggap sebagai santo pelindung para kekasih dan suami-istri.

Hari cinta 1 Mei - Ceko

Ilustrasi pasangan. © Creative Commons/kaybee07

Warga Ceko kurang antusias dengan Hari Valentine, sebab mereka memiliki hari kasih sayang sendiri. Alih-alin 14 Februari, pasangan di Ceko merayakan hari kebesaran cinta pada tanggal 1 Mei. Bertepatan dengan hari buruh dan datangnya musim semi, hari ini selalu disambut dengan semangat oleh warga negara tersebut.

Pada tanggal 1 Mei, warga Ceko akan mendatangi makam Karel Hynek Macha, penulis puisi yang menjadikan hari raya ini semakin populer. Namun tradisi yang paling khas adalah berciuman di bawah pohon ceri atau birch yang sedang berbunga. Tradisi ini sudah dijalankan selama berabad-abad. Konon, wanita yang tidak diciu di bawah pohon pada tanggal 1 Mei akan 'layu' di tahun berikutnya.

Itulah hari dengan tradisi paling romantis di berbagai belahan dunia. Menurut kamu mana yang paling unik? [tsr]

Baca juga:
Hari ini umat Hindu di India melakukan pemujaan kepada dewa ular
Ekstrem, ultramaraton 100 km di pegunungan Sierra Madre Occidental
Menyaksikan serunya sensus angsa di Inggris
Unik, di pulau ini gelar kejuaraan dunia panjat pohon kelapa
Semarak Helaran HUT ke-535 Bogor