Kemampuan Manajemen Waktu

Menjadi freelancer memang bisa bekerja tanpa terikat jam kerja kantoran. Rutinitas bekerja pun bisa disesuaikan dengan waktu di mana kamu merasa sangat produktif. Namun, dengan keleluasaan seperti ini, hal pertama yang wajib dipikirkan adalah apakah kamu memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik?

Biarpun bekerja lebih fleksibel, tapi freelancer biasanya memiliki deadline tertentu dalam mengerjakan task atau project. Jika tidak disiplin mengatur waktu, maka bisa merugikan diri sendiri karena kunci menjadi freelancer adalah manajemen waktu yang baik.

Apakah Sudah Memiliki Skill dan Networking yang Bagus?

Sebelum memutuskan menjadi freelancer, kamu juga harus mempertimbangkan tentang skill dan networking yang dimiliki. Saat bekerja secara freelance, kamu tentunya hanya mengandalkan kemampuan sendiri untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang datang. Apakah skill yang dimiliki sudah cukup mumpuni untuk bekerja secara mandiri?

Selain itu, pertimbangkan juga networking yang dimiliki. Meskipun sekarang sudah banyak situs penyedia info pekerjaan untuk para freelancer, tapi nggak bisa dipungkiri kalau networking juga memegang peranan penting supaya kamu bisa bertahan. Dari networking inilah kamu bisa mengenal orang-orang potensial yang suatu saat bisa diajak kerja sama dan mengenalkanmu pada orang-orang potensial lainnya.

Pendapatan yang Tidak Menentu

Penting juga untuk memikirkan hal yang satu ini. Jika saat bekerja kantoran kamu bisa mendapatkan pendapatan setiap bulan yang jumlahnya tetap, berbeda lagi saat memutuskan untuk menjadi full time freelancer.

Kamu harus menyiapkan mental untuk menghadapi pendapatan yang nggak menentu setiap bulannya. Bahkan, harus selalu siap juga jika dalam 1 bulan nggak mendapatkan pemasukan sama sekali. Untuk itulah mengelola finansial sangat penting untuk para freelancer. Menyiapkan tabungan dan dana darurat perlu dilakukan untuk mengantisipasi momen di mana kamu hanya mendapatkan sedikit atau tanpa penghasilan sama sekali.

Kehilangan Benefit Asuransi Kesehatan dan Fasilitas Lainnya

Poin yang satu ini juga nggak boleh terlewatkan dari pertimbangan sebelum memutuskan untuk menjadi full time freelancer. Jika nanti sudah resign dari kantor, apakah kamu sudah siap jika tidak mendapatkan benefit seperti asuransi kesehatan, bonus tahunan, THR, dan berbagai fasilitas lainnya?

Kesannya memang sepele, tapi sebenarnya bisa cukup mengganggu kondisi keuangan jika tidak disiapkan secara matang. Kamu harus memiliki asuransi kesehatan pribadi/keluarga untuk mengantisipasi momen sakit yang bisa menggangu kinerja maupun isi kantong. Selain itu, mulailah untuk mengatur pendapatan dengan cermat. Investasikan sebagian pendapatan yang dimiliki, bisa dengan menabung emas, reksadana, atau instrument investasi lain yang minim risiko.

Sudah Punya Perlengkapan Kerja yang Mendukung Performa?

Ini dia yang nggak boleh dilewatkan ketika mempertimbangkan akan memutuskan sebagai full time freelancer. Karena bekerja secara mandiri, kamu harus memiliki peralatan penunjang produktivitas. Salah satu yang paling penting adalah laptop yang menunjang produktivitas.

Bekerja di dunia digital jelas memerlukan laptop dengan spesifikasi mumpuni. Mulai dari layar luas 15 inch yang membuat pandangan jadi lebih luas, sehingga kamu bisa lebih leluasa memantau pekerjaan yang dilakukan. Nggak ketinggalan dukungan dapur pacu prosesor generasi terbaru yang kencang dan bebas lemot untuk mengerjakan dan mengolah berbagai bekerjaan digital.

Penting juga memiliki laptop dengan memori penyimpanan besar yang bisa digunakan untuk menyimpan segala file penting terkait pekerjaan. Nggak ketinggalan, laptop dengan bobot yang ringan juga penting untuk mendukung fleksibilitas dalam bekerja dari mana saja dan kapan saja.

Jadi gimana, sudah siapkah kamu untuk menjadi full time freelancer?