Merdeka.com - Depresi sebenarnya bukan penyebab utama dari perceraian. Namun faktanya depresi adalah hasil dari adanya masalah dalam pernikahan yang merasa tidak mampu diselesaikan.

Depresi memiliki dampak tersendiri terhadap pola makan dan tidur. Selain itu, depresi juga mempengaruhi kehidupan pernikahan, demikian seperti yang dilansir dari Yahoo Shine (25/09) berikut ini.

Semangat hidupPasangan yang depresi biasanya tidak punya semangat hidup. Mereka akan membiarkan dirinya kelaparan atau makan sembarangan. Pasangan seperti ini tidak tahu yang sebenarnya apa penyebab depresi yang dialami. Namun pada akhirnya mereka akan merasa tidak tenang dan putus asa.

KetidakbahagiaanPasangan yang merasa kehidupan pernikahannya tidak lengkap akan merasa kurang bahagia. Pada akhirnya mereka akan menjadi depresi dan bersikap buruk. Pasangan tersebut juga kerap menganggap tidak ada yang menyenangkan lagi di dunia ini.

KemarahanKarena frustrasi dan kelelahan meningkat, kondisi tersebut akan berdampak pada kemarahan yang semakin menjadi. Pasangan yang depresi pun enggan melakukan aktivitas bersama-sama. Semua kegiatan yang pernah dilakukan di masa lalu lantas tampak membosankan dan tidak menarik lagi.

Masalah seksSalah satu pasangan yang depresi juga mempengaruhi performa di atas ranjang. Kehilangan gairah seksual ini termasuk berbahaya. Sebab tidak ada lagi kontak fisik yang bersifat intim dan mendekatkan kedua pasangan.

Saling menyalahkanStres dan depresi sering membuat pasangan susah berpikir jernih. Mereka akhirnya akan memainkan aturan saling menyalahkan satu sama lain. Tentu saja cara ini akan semakin memperburuk keadaan.

Untuk menghindari berbagai dampak tersebut, sebaiknya cari penyebab dari depresi itu sendiri. Kemudian selesaikan dengan baik sebelum semuanya menghancurkan kehidupan pernikahan.