Merdeka.com - Perselingkuhan merupakan hal paling menyakitkan dan merusak dalam sebuah komitmen. Menurut psikolog Berit Brogaard D.M.Sci., Ph.D kepada Psychology Today, perselingkuhan bukan hanya 'sekadar kekhilafan' bagi mereka yang diselingkuhi.

"Menurut saya pengkhianatan terhadap kepercayaan dan pelanggaran hak-hak [sebagai pasangan] merupakan penyumbang penting dalam rasa sakit yang bisa disebabkan oleh ketidaksetiaan. Tetapi menurut saya itu bukan cerita keseluruhannya. Rasa sakitnya sebagian disebabkan karena bayangan di benak Anda tentang orang yang dicintai dan perempuan atau pria lain melakukan perbuatan serong."

"Anda membayangkan mereka melakukan hubungan seksual, makan malam bersama, dan bicara berjam-jam sesudahnya. Tetapi kenapa bayangan di benak Anda terasa begitu menyakitkan? Menurut pandangan saya, itu karena Anda direnggutkan dari sesuatu di mana seharusnya Anda menjadi bagian tanpa kehadiran orang lain."

Ada banyak alasan kenapa perselingkuhan terasa begitu menyakitkan bagi pasangan. Berikut ini beberapa di antaranya.

Tidak akan pernah lupa

Tanpa memergoki perselingkuhan pasangan pun, mereka yang dikhianati tak akan pernah bisa melupakan hal itu. Justru hal yang tak mereka lihat itulah yang lebih menyiksa. Mereka akan menciptakan bayangan apa saja yang kamu lakukan dengan selingkuhanmu dan memutarnya di dalam benak berulang-ulang.

Butuh waktu yang sangat lama untuk mengikhlaskan dan memaafkan. Tetapi pada dasarnya mereka tidak akan pernah lupa. Bahkan setelah bertahun-tahun move on, selalu ada momen di mana mereka mengingatnya lagi dan terbawa perasaan untuk sesaat.

Membuatnya trauma untuk memercayai pria/wanita lain

Rasanya tidak adil memang. Tetapi dalam banyak kasus, kesalahan fatal yang dilakukan oleh seorang pria/wanita membuat orang-orang lain yang datang sesudahnya ikut kena getah.

Kepercayaan yang koyak karena perselingkuhan biasanya membekas begitu dalam. Dan hal ini membuat seseorang sulit untuk memercayai lagi. Butuh keberanian besar bagi mereka untuk belajar percaya lagi, karena mereka tahu seperti apa sakitnya ketika kepercayaan itu dirusak.

Membunuh rasa percaya dirinya

Selingkuhan tak harus lebih cantik atau lebih ganteng. Tetapi fakta bahwa mereka bisa membuat perhatian pasangan teralih saja sudah cukup untuk menghancurkan rasa percaya diri seseorang. Pasti ada pertanyaan seperti ini yang muncul di benaknya. "Apa yang dia punya dan aku tidak?" "Apa aku segitu membosankan?" "Apa yang salah dariku sampai dia selingkuh?"

Satu kekhilafan sesaat saja cukup untuk membuat seseorang menjadi rendah diri dalam semalam.

Membuatnya menyalahkan diri sendiri

Setelah timbul pertanyaan "Apa yang salah dariku sampai dia selingkuh?", seseorang yang pasangannya berselingkuh akan mulai mencari-cari kesalahan di dalam dirinya. Lambat laun dia akan menyalahkan diri sendiri terus-menerus. Dan jika pasangan yang berselingkuh menjadikan hal ini sebagai senjata untuk membela diri, maka dia adalah manusia yang benar-benar egois.

Menjadikannya manusia yang pahit

Rasa sakit yang tak kunjung sembuh, perasaan rendah diri, perasaan tak pantas disayangi, ketidakpercayaan terhadap cinta, perlahan-lahan menguasai diri orang yang diselingkuhi. Sampai pada satu titik mereka berubah menjadi seseorang yang pahit.

Banyak orang yang cukup kuat untuk bangkit dari keterpurukan akibat perselingkuhan. Tetapi tidak sedikit pula yang butuh waktu begitu lama untuk lepas dari masa lalu. Jika kamu termasuk orang yang pernah menyelingkuhi pasangan dengan kepribadian lemah seperti ini, selamat, kamu telah melahirkan satu manusia yang penuh kepahitan ke dunia.

Itulah alasan-alasan kenapa perselingkuhan terasa jauh lebih menyakitkan daripada yang bisa kita bayangkan. Siapa pun yang tergoda untuk berpaling walaupun hanya sesaat, pikirkan lagi seperti apa dampaknya terhadap pasanganmu.