Merdeka.com - Usia menikah di Amerika tampaknya semakin bertambah hingga 26,5 tahun bagi wanita dan 28,7 tahun untuk pria. ANgka tersebut naik dari usia 23 tahun dan 26 tahun pada 1990. Meski begitu, saat ini rata-rata usia menikah bagi wanita adalah usia 25,7 tahun. Ini berarti sekitar 48 persen bayi pertama pasangan dilahirkan di luar nikah.

Peneliti mempercayai bahwa kebanyakan pasangan menunggu untuk menikah karena alasan ekonomi dan budaya. Saat ini kebanyakan pekerjaan di Amerika membutuhkan tenaga dengan jenjang pendidikan tinggi. Selain itu, kebanyakan anak muda saat ini melihat pernikahan sebagai pencapaian. Mereka ingin menunggu sampai mendapatkan hal lainnya seperti pekerjaan, penghasilan yang layak, atau tempat tinggal sebelum menikah.

"Mereka yang tidak menikah biasanya tidak memiliki pekerjaan tetap atau ekonomi yang stabil," ungkap Stephanie Coontz, staf di Council on Contemporary Families, seperti dilansir oleh CBS News (15/03).

Meski belum yakin dengan pernikahan, terbukti bahwa pasangan tidak pikir panjang untuk memiliki momongan. Ditemukan bahwa 40 persen wanita Amerika melahirkan anak ketika berusia 25 tahun, namun hanya 38 persen yang menikah pada usia tersebut. Dengan begitu, maka pada usia 30 tahun, sekitar dua pertiga wanita akan memiliki anak di luar pernikahan.

Kenaikan tingkat kehamilan di luar nikah meningkat hingga 54 persen pada wanita yang sudah lulus SMA dan kuliah. Pada kelompok ini rata-rata usia mereka memiliki anak adalah 24 tahun. Sementara mereka menikah pada usia 27 tahun. Hal ini berarti sekitar 58 persen bayi pertama dilahirkan oleh wanita yang belum menikah.

Hal ini tentunya tak baik terhadap sisi emosional dan karir pasangan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita muda yang tidak menikah lebih berkemungkinan memiliki pendapatan kecil, masalah emosi dan perilaku, serta tidak memiliki prestasi yang baik dalam bidang pendidikan. Selain itu, orang tua muda juga jarang sekali berkomunikasi dengan anaknya.