
12 Fakta Menarik Danau Titicaca, Tertinggi di Dunia dan Punya Pemukiman Pulau Terapung
Bicara tentang Titicaca, ternyata danau ini punya banyak hal menarik untuk dibahas.
Bicara tentang Titicaca, ternyata danau ini punya banyak hal menarik untuk dibahas.
Danau Titicaca adalah danau air tawar yang terletak di pegunungan Andes, di perbatasan antara Bolivia dan Peru.
September lalu, danau ini diberitakan mengalami kekeringan hebat akibat perubahan iklim.
Sebagian area danau tampak seperti gurun akibat hilangnya 120 juta metrik ton air per tahun sejak 1992 hingga 2020.
Bicara tentang Titicaca, ternyata danau ini punya banyak hal menarik untuk dibahas.
Berikut ini sejumlah fakta menarik tentang Danau Titicaca.
Danau ini memiliki panjang 190 km dan lebar 80 km, serta kedalaman maksimum 281 meter.
Danau Titicaca terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh Selat Tiquina, yaitu Danau Besar (Chucuito) dan Danau Kecil (Huiñaymarca).
Salah satu julukan yang melekat pada Danau Titicaca adalah danau tertinggi di dunia yang bisa dilayari oleh kapal-kapal komersial.
Menurut Questions Unlimited, Danau Titicaca adalah danau terbesar di Amerika Selatan, baik dari segi volume air maupun luas permukaan.
Danau Titicaca memiliki ketinggian permukaan 3.812 meter di atas permukaan laut.
Namun, sebenarnya ada banyak danau lain di dunia yang lebih tinggi dari Danau Titicaca, meskipun mungkin tidak bisa dilayari oleh kapal-kapal besar.
Danau Titicaca merupakan tempat berbagai situs arkeologi yang menunjukkan keberadaan peradaban kuno di wilayah ini.
Salah satu situs yang paling terkenal adalah Tiwanaku, yang merupakan ibu kota kerajaan Tiwanaku yang berkuasa dari abad ke-6 hingga ke-12 Masehi.
Tiwanaku memiliki beberapa monumen megalitik yang mengesankan seperti Gerbang Matahari, Piramida Akapana, dan Tembok Pokotia.
Danau Titicaca berada di ujung utara cekungan Altiplano, sebuah dataran tinggi yang tidak memiliki aliran keluar, di pegunungan Andes.
Sebagian besar danau ini berada di wilayah Peru, sedangkan sebagian kecilnya berada di wilayah Bolivia.
Danau ini memiliki panjang sekitar 190 kilometer dan lebar sekitar 80 kilometer.
Luas permukaannya mencapai 8.372 kilometer persegi, sedangkan volume airnya sekitar 893 kilometer kubik.
Menurut mitologi Inka, Danau Titicaca merupakan tempat kelahiran Kekaisaran Inka, yang merupakan salah satu peradaban paling maju di Amerika Selatan.
Konon, dewa matahari Inti mengirimkan anak-anaknya, Manco Capac dan Mama Ocllo untuk menciptakan peradaban baru di bumi.
Mereka muncul dari air di sebuah pulau bernama Isla del Sol (Pulau Matahari) yang terletak di bagian selatan danau.
Pulau ini punya beberapa situs suci yang berkaitan dengan asal-usul Inka, seperti Batu Suci, Labirin Chinkana, dan Tangga Inka.
Danau Titicaca mendapatkan pasokan air dari lima sungai utama, yaitu Ramis, Coata, Ilave, Huancané, dan Suchez.
Selain itu, ada lebih dari 20 anak sungai yang mengalir ke Danau Titicaca.
Danau ini juga memiliki beberapa pulau-pulau besar dan kecil, baik yang alami maupun buatan manusia.
Salah satu pulau terbesar adalah Isla del Sol (Pulau Matahari), yang merupakan tempat suci bagi bangsa Inca.
Salah satu daya tarik utama Danau Titicaca adalah adanya pemukiman pulau terapung yang dibuat oleh suku Uros.
Pulau-pulau ini dibuat dari tumpukan totora, sejenis tanaman air yang tumbuh di danau.
Suku Uros hidup di pulau-pulau ini sejak ratusan tahun lalu, sebagai cara untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Mereka memiliki tradisi dan budaya yang khas, serta menjaga hubungan baik dengan penduduk pulau lainnya.
Danau Titicaca memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, baik di dalam maupun di sekitar danau. Perairannya memiliki lebih dari 60 spesies ikan air tawar, beberapa di antaranya endemik seperti ikan emas Titicaca (Orestias cuvieri) dan ikan katak Titicaca (Telmatobius culeus).
Area sekitar danau menjadi tempat tinggal berbagai jenis burung, mamalia, reptil, dan amfibi seperti flamingo Andes (Phoenicoparrus andinus), alpaka (Vicugna pacos), kadal Totora (Liolaemus tenuis), dan katak raksasa Titicaca (Telmatobius macrostomus).
Danau Titicaca mengalami penurunan permukaan air yang terus-menerus sejak tahun 2000.
Hanya dalam kurun waktu antara April dan November 2009, permukaan air turun sebanyak 81 cm dan terus mencapai titik terendah sejak tahun 1949.
Penyebabnya adalah musim hujan yang semakin pendek dan mencairnya gletser yang menjadi sumber aliran sungai-sungai ke danau.
Danau Titicaca dikenal dengan beberapa nama.
Orang-orang Bolivia menyebutnya Lago Huiñaymarca atau Wiñay Marka yang dalam bahasa Aymara berarti Kota Abadi. Ada juga yang menyebutnya Lago Chucuito.
Bagian danau yang besar juga kadang-kadang disebut Lago Mayor, dan bagian yang kecil Lago Menor.
Bagi warga Peru, bagian yang lebih kecil dan lebih besar ini disebut Lago Pequeño dan Lago Grande.
Menurut Weston La Barre, orang Aymara pada tahun 1948 menganggap bahwa nama sebenarnya dari danau adalah titiq’aq’a, yang berarti puma abu-abu, pudar, atau berwarna timah.
Frasa ini mengacu pada batu suci yang terukir yang ditemukan di Isla del Sol.
Stanish berpendapat bahwa penjelasan logis untuk asal-usul nama Titicaca adalah sebuah korupsi dari istilah thakhsi cala, nama batu suci di Isla del Sol pada abad ke-15 hingga ke-16.
Diyakini bahwa orang Spanyol menggunakan nama situs paling penting di wilayah ini, thakhsi cala di Isla del Sol, sebagai nama untuk danau.
Seiring waktu dan dengan penggunaan, nama ini berkembang menjadi Titicaca.
Taquile merupakan salah satu pulau di Danau Titicaca yang paling berharga.
Pulau ini terkenal dengan tradisi kerajinan tangannya yang dianggap memiliki kualitas terbaik.
UNESCO telah menetapkan "Taquile dan Seni Tekstilnya" sebagai "Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia".
Menjahit adalah karajinan tangan yang khusus dikerjakan laki-laki sejak usia delapan tahun. Sedangkan perempuan hanya bertugas membuat benang dan menenun.
Demikian beberapa fakta menarik tentang Danau Titicaca.
Danau Titicaca adalah danau air tawar yang terletak di pegunungan Andes, di perbatasan antara Bolivia dan Peru.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.
Baca SelengkapnyaTerowongan bawah tanah di Stasiun Tugu ini sudah ada sejak 1959.
Baca SelengkapnyaFakta tentang ular Titanoboa dan Ular Falak yang sedang ramai diperbincangkan.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca SelengkapnyaTapak tilas Benteng Inong Balee, saksi sejarah kekuatan kemaritiman Indonesia dan terbentuknya prajurit wanita janda di Aceh.
Baca SelengkapnyaJadi lokasi pemberangkatan kirab opor api Porprov VIII Jatim, ini fakta unik Candi Pari Sidoarjo
Baca Selengkapnya