Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Hagia Sophia

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Bangunan bersejarah Hagia Sophia ini awalnya adalah Katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel.

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Di bagian luar, tepatnya di gerbang sebelum masuk area masjid. Terpasang papan nama baru semenjak resmi menjadi tempat ibadah lagi, yakni menjadi The Hagia Sophia Grand Mosque.

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Perbedaan dengan sebelum menjadi masjid, para pengunjung diwajibkan melepas alas kaki. Di lorong kini telah tersedia rak sepatu.

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Lantai marmernya kini telah ditutupi dengan karpet berwarna hijau. Diketahui, masjid Hagia Sophia semenjak tahun 1934 hingga tahun 2020 hanya difungsikan sebagai museum.

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Semenjak dibuka untuk umum dan boleh menunaikan salat, banyak warga muslim yang berbondong-bondong untuk salat tarawih di sana. Bahkan memenuhi jalanan di luar masjid.

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Perbedaan selanjutnya yang mencolok, sejumlah ornamen dengan simbol khas gereja mulai ditutupi. Dulunya ada banyak gambar malaikat bersayap di dinding atas.

Potret Hagia Sophia Setelah Kembali Jadi Masjid, Kian Elegan dan Nyaman untuk Tarawih

Tampilan Hagia Sophia tetap elegan, mewah dan nyaman. Tak ayal banyak wisatawan Indonesia yang bertandang ke sana.