Daerah tersebut yakni tepatnya berada di Desa Bendolo Sawahan Nganjuk. Sebuah area perkampungan warga diberi nama Kampung Sengkuni. Hal ini semata-mata lantaran warganya yang sejak dahulu dikenal memiliki perilaku usil, jahil, dan gemar mengganggu para pendatang yang berkunjung.

"Dinamai kampung Sengkuni karena banyak warga yang jahil, ngeprank pendatang baru yang mengunjungi kampung," demikian dikutip dari keterangan video.

Perilaku usil tersebut rupanya diawali dari generasi sebelumnya. Disebut salah satu warga, banyak orang tua zaman dahulu yang gemar berperilaku jahil. "Itu sudah dari zaman dulu, orang-orang atau nenek kakek kita suka ngeprank orang," terang salah satu warga.

Cerita yang lantas turun temurun itu membuat warga setempat memilih untuk tetap mempertahankan nama kampung. Bahkan, di area gapura masuk ke kampung pun ada tulisan menggelitik dari warga setempat bagi para pendatang. "Selamat datang di Kampung Sengkuni. Hati-hati masuk Kampung Sengkuni," demikian dikutip dari tulisan spanduk.

Kendati warganya dikenal usil, namun hingga kini area perkampungan tersebut masih ditinggali. Terbukti, ada total 17 KK yang memilih hidup bertetangga dan saling menghormati satu sama lain. "Ada 17 KK," ungkap salah satu warga setempat.

Terlepas dari cerita unik tersebut, Kampung Sengkuni memiliki pemandangan yang begitu memesona. Lantaran berada di lereng Gunung Wilis, Kampung Sengkuni dikelilingi area hijau yang begitu luas. Tak heran jika banyak warganya yang gemar mempercantik area kampung dengan berbagai tanaman hias.