INAICTA merupakan ajang kompetisi inovasi aplikasi dan konten tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Kominfo bersama Ristek dan industri TI baik dalam maupun luar negeri. Pemerintah berharap INAICTA bisa menjadi jembatan yang menghubungkan pengembang lokal dengan vendor lokal maupun asing.

Acara puncak INAICTA digelar di Jakarta Convention Center yang menampilkan 168 aplikasi dan konten hasil karya inovator dari berbagai kota di Indonesia, di antaranya Bandung, Malang, Padang, Manado, dan lainnya. Ke-168 inovator itu unjuk kebolehan di hadapan juri dan pengunjung.

Sejumlah pengunjung mengamati booth para nominator di ajang INAICTA 2013. Beberapa booth bahkan mendapatkan kunjungan dari banyak orang. Seluruh peserta juga mendapatkan kesempatan menampilkan performanya di panggung dan memberikan penjelasan kepada penonton di panggung Community Area.

Ketua Komite Juri INAICTA Didik Partono tampak berbincang-bincang dengan Staf Ahli Menkominfo Prof. Kalamullah Ramli dan salah satu anggota Komite Juri. Komite juri mengakui kualitas hasil aplikasi dan konten yang ikut serta dalam INACTA tahun ini lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan sebelumnya.

Seorang peserta INAICTA dari kategori robotic, Erik Dirgahayu menampilkan karya robotnya di hadapan pengunjung. Erik mengaku hanya mengeluarkan modal Rp 400 ribu untuk membuat robot Wall-ix yang bisa membagikan brosur dan mengambil sesuatu tersebut. Erik mengaku ada orang Italia yang menawar hasil karyanya sebesar 3.500 USD.

Nampak para nominator peserta Indonesia ICT Award. Setidaknya ada 168 nominator dalam ajang ini yang kemudian terpilih satu pemenang, satu merit, dan satu special mention meski pada setiap kategori selalu diberi 3 penghargaan. Masing-masing nominator membawa suporternya dari sekolah atau universitas yang sama. Mereka juga mengajak keluarganya untuk ikut menonton ajang pemberian penghargaan tersebut.

Dirjen Aplikasi Telematika Aswin Sasongko tampak memberikan sambutannya. Menurut Aswin, sekitar dua minggu lagi, pemenang dari INAICTA akan dipertemukan dengan investor dari dalam maupun luar negeri. Diharapkan pemenang dari INAICTA bisa unjuk gigi di ajang APICT tingkat Asean.

Menkominfo Tifatul Sembiring berpesan agar para nominator dan pemenang tidak menjadi sombong akan kemenangannya. Pemenang juga seharusnya bisa menjadi miliarder,seperti pemenang-pemenang INAICTA sebelumnya. Menteri berpesan agar nasionalisme dari inovator tetap terjaga sehingga ilmu dan aplikasi yang diciptakannya bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Tahun 2015 diprediksi akan menjadi tahun booming aplikasi seiring dengan maraknya pengembang lokal, meningkatnya penjualan smartphone, dan lainnya. Sesuai tema INAICTA tahun ini, Teknokreasi: A Nation of Possibilities, seluruh finalis sudah menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, tidak hanya untuk berkembang, tetapi juga bersaing secara internasional di bidang teknologi informasi dan terapannya.

Menkominfo Tifatul Sembiring menyalami Fahmi, salah seorang pemenang Special Mention di kategori aplikasi SD. Fahmi merupakan salah satu contoh peserta yang bersemangat, yang mana meskipun menderita cacat di kaki, namun karyanya sangat berprestasi.

Menkominfo Tifatul Sembiring, Ketua Penyelenggara Andreas Surya, dam Dirjen Aplikasi Telematika Aswin Sasongko berfoto bersama para pemenang INAICTA 2013. Indonesia sangat berharap banyak pada pemenang INAICTA agar bisa memproduksi produk aplikasi dan konten secara komersial.

Artis Raisa ikut memeriahkan acara puncak INAICTA 2013. Artis cantik tersebut selain membawakan lagunya, juga menggelorakan Asembli JCC dengan lagu-lagu yang menambah rasa nasionalisme di antaranya Rayuan Pulau Kelapa dan Padamu Negeri.