Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Kebakaran Hutan

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) membentangkan spanduk dan poster tuntutan saat menggelar aksi di depa Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/8). Dalam aksinya, WALHI menuntut pemerintah dapat menegakkan hukum terhadap korporasi pembakar hutan dan lahan yang terjadi setiap tahunnya.

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Aktivis WALHI membentangkan spanduk dan poster tuntutan saat menggelar aksi di depa Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/8). WALHI mencatat, terdapat 2.423 titik api di Kalimantan dan 1.155 titik api di Sumatera yang sudah terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 25 Agustus 2018.

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Aktivis WALHI membentangkan spanduk dan poster tuntutan saat menggelar aksi di depa Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/8).

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Aktivis WALHI membentangkan spanduk dan poster tuntutan saat menggelar aksi di depa Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/8).

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Aktivis WALHI membentangkan spanduk dan poster tuntutan saat menggelar aksi di depa Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/8).

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

Aktivis WALHI membentangkan spanduk dan poster tuntutan saat menggelar aksi di depa Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/8).

WALHI pinta pemerintah hukum korporasi pembakar hutan

WALHI mencatat, terdapat 2.423 titik api di Kalimantan dan 1.155 titik api di Sumatera yang sudah terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 25 Agustus 2018.