Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Jakarta

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Suasana haru saat empat WNI anak buah Kapal Nathan 3 yang disandera perompak Somalia diserahterimakan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi kepada pihak keluarga di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (31/10). Pertemuan keempat sandera, yaitu Sudirman, Supardi, Adi Manurung, dan Elson yang bekerja sebagai anak ABK milik perusahaan Taiwan berbasis di Oman dipenuhi rasa haru, karena korban telah disandera selama 4,5 tahun oleh perompak Somalia, yakni sejak 26 Maret 2012 dan berhasil dibebaskan pada 24 Oktober 2016.

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Suasana haru saat empat WNI anak buah Kapal Nathan 3 yang disandera perompak Somalia diserahterimakan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi kepada pihak keluarga di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (31/10).

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Suasana haru saat salah satu keluarga korban di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (31/10).

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Dua ABK korban sandera saat bersalaman dengan Menteri Retno.

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Empat WNI yang disandera perompak Somalia diserahterimakan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi kepada pihak keluarga di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (31/10).

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Suasana haru saat salah satu keluarga korban di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (31/10).

Tangis haru iringi pemulangan 4 ABK korban sandera Somalia

Menteri Retno Marsudi memberi sambutan saat serah terima empat korban kepada pihak keluarga di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (31/10).