Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Panglima TNI Yudo Margono

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Pandawa Boyong menceritakan dimana ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.

Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Panglima Yudo mengatakan pesan moral masyarakat agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila.

Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berperan sebagai Bima Sena yang adil dan penuh rasa kemanusiaan.

Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Adapula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berperan sebagai Prabu Puntadewa.

Potret Barisan Jenderal Kompak Hadapi Kurawa di Lakon Pandawa Boyong

Tak hanya Panglima Yudo dan Kapolri Sigit, tiga Kepala Staf TNI turut berpartisipasi. Ialah, Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo dan Kasal Laksamana Muhammad Ali.