Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Ditjen Pajak

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Melakukan penyitaan terhadap wajib pajak yang masih membandel bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi terlebih dahulu harus melakukan investigasi. Beginilah yang dialami para juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Adi Sujarwo dan Edi Suprianto, petugas juru sita Ditjen Pajak, bersiap-siap melakukan investigasi ke daerah pelosok Papua.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Setelah semua hal yang dibutuhkan dalam melakukan investigasi sudah siap, kedua juru sita ini pun kemudian berangkat menuju lokasi.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Perjalanan menuju lokasi investigasi tidaklah mudah dan cukup jauh dengan medan yang cukup berat. Karena itu, stamina para juru sita harus disiapkan dengan sangat baik.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Perjalanan cukup jauh. Tantangan medan yang berat, sempat membuat kami tak ingin melanjutkan perjalanan. Namun, perjuangan pekerjaan ini harus tetap dilanjutkan.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Sebelum melakukan investigasi, terlebih dahulu juru sita berkoordinasi dengan Kepala KP2KP Bintuni karena perjalanan dari Bintuni masih cukup jauh.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Medan yang berat tidak cuma sekali kami hadapi. Berbagai rintangan dalam perjalanan sering terjadi.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Sampai akhirnya kami harus berjalan di gelapnya malam. Hingga kaki kami lecet.

Pahit getir tugas juru sita Ditjen Pajak di pelosok Papua

Mau tak mau, kami harus mengorbankan baju sebagai alas kaki karena sepatu yang kami pakai juga menyebabkan lecet di kaki kami. Sampai akhirnya kami pun meneruskan perjalanan.