Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Autism

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Thomas Andika (15) membuat bentuk binatang dari kertas origami saat menjadi peserta kampanye peduli anak autis yang bertema 'Autismaze' di Epicentrum Walk, Jakarta, Sabtu (28/9). Kampanye bertema 'Autismaze' ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak penderita autis dengan salah satunya menghargai bentuk kreativitas yang mereka punya.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Thomas Andika saat membuat bentuk binatang dari kertas saat menghadiri kampanye peduli anak autis yang bertema 'Autismaze' di Epicentrum Walk, Jakarta, Sabtu (28/9).

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Thomas Andika melihat petunjuk di laptop saat membuat bentuk binatang dari kertas.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Ekspresi Thomas saat membuat bentuk binatang dari kertas.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Selain Thomas, Michael Antony (10) juga menunjukkan bakatnya memainkan piano kepada sejumlah pengunjung.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Jemari Antony saat memainkan kord piano.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Permainan Antony ini memukau pengunjung yang hadir.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Antony tersenyum saat memainkan piano.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Dalam acara ini juga disediakan labirin berbentuk otak seluas 255 meter persegi.

Menghargai anak autis di festival 'Autismaze'

Seorang pengunjung saat memasuki labirin berbentuk otak di acara kampanye peduli anak autis yang bertema 'Autismaze' di Epicentrum Walk, Jakarta, Sabtu (28/9).