Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Banyumas

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Memandikan rupang menjadi bentuk bakti pada para dewa. Di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, memandikan rupang dilakukan 10 hari sebelum Imlek sesuai prediksi hari baik.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Terdapat 40 rupang yang dimandikan di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas. Rupang ini mewakili tri dharma yakni ajaran Konfusius, Buddha dan Taoisme.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Pada hari pemandian rupang, para dewa dipercaya naik ke langit meninggalkan rupang. Para dewa diyakini tengah melaporkan hal-hal yang terjadi di bumi selama setahun.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Sewaktu rupang kosong, patung-patung dewa dikeluarkan dari altar. Instrumen ibadah ini dibersihkan di sekitar klenteng.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas terdapat 18 altar. Altar Mbah Kuncung merupakan ciri khas Klenteng Boen Tek Bio Banyumas yang menyimpan 3 pusaka.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Tiga pusaka tersebut yakni keris Brojol, keris Sapu Jagad dan satu ujung mata tombak. Keris-keris ini diyakini sebagai bentuk akulturasi budaya dan punya khasiat khusus penyembuhan penyakit.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Petugas pemandi pusaka adalah orang khusus yang disebut kuncen. Selain rupang, juga dilakukan pembersihan Hio Lo atau tempat dupa.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Abu dupa dikumpulkan untuk diayak dan dibersihkan.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Kotoran abu-abu dupa yang telah disaring nantinya dilarung ke Sungai Serayu untuk dikembalikan pada alam.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Segala hal di klenteng secara gotong royong dibersihkan tanpa kecuali. Tujuannya supaya ketika umat bersembahyang, terkesan bersih.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Salah satu umat membersihkan hio lo berbahan tembaga.

Melihat Tradisi Memandikan Rupang dan Akulturasi Klenteng Banyumas

Humas Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, So Bin Ta Nanda berpose di altar Hio Lo halaman depan klenteng. Ia menjembatani komunikasi mewakili klenteng dan pihak-pihak di luar klenteng.