Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Banyumas

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Tim penjamin mutu memastikan standar gula semut dari Desa Semedo sesuai standar mutu yang disyaratkan konsumen. Tugas mereka melakukan pengovenan, penyortiran dan pengepakan di Unit Pengolahan Hasil (UPH).

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Akhmad Sobirin, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Manggar Jaya Desa Semedo. Ia anak muda asal Desa Semedo yang paling berperan dalam upaya mengubah kondisi industri gula kelapa di kampung halamannya. Sobirin bagian dari proses panjang yang telah dilalui masyarakat setempat melakukan peralihan dari memproduksi gula merah cetak ke gula semut pada tahun 2012.

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Deretan pohon kelapa tumbuh menjulang menjadi bagian lanskap Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Bagi masyarakat setempat, pohon kelapa menjadi sumber kehidupan sekaligus jati diri.

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Saban pagi dan sore hari, jadi potret keseharian di Desa Semedo para penyadap nira meniti batang pohon kelapa setinggi 15 meter sampai 20 meter.

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Nira yang menetes dari manggar atau pangkal pelepah kelapa adalah hasil peluh keringat untuk menyambung hidup. Meniti 30-40 pohon kelapa perhari, nira yang didapat penyadap rata-rat 40 liter sampai 50 liter perhari.

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Nira kelapa diolah menjadi gula semut oleh keluarga penyadap nira di kediaman masing-masing. Gula semut memastikan kesejahteraan bisa didapat di kampung sendiri.

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Gula semut olahan penyadap dijual ke Kelompok Tani Manggar Jaya Desa Semedo. Gula semut dari penyadap nira lantas disortir oleh tim penjaminan mutu kelompok tani.

Melawan Keterpencilan dengan Manisnya Gula

Unit Pengolahan Hasil (UPH) mendukung kemudahan pengemasan serta daya simpan lebih lama sehingga menunjang proses pemasaran ke luar negeri. Tiap bulan, gula semut dari Desa Semedo yang diekspor mencapai 40 ton.