Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Kerukunan umat beragama

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Suster Edita SFIC (39) dan Ela Fauziah (22) merupakan mahasiswi jurusan kebidanan di salah satu sekolah tinggi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Suster Edita merupakan biarawati asal Singkawang, Kalimantan Barat. Sementara Ela berasal dari Brebes, Jawa Tengah.

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Keduanya telah menjalin persahabatan setidaknya sejak setahun terakhir. Kesibukan menyusun skripsi membuat Suster Edita dan Ela menjadi lebih akrab dengan saling memberi masukan satu sama lain.

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Ela mengakui bahwa Suster Edita banyak membimbing dan memotivasinya dalam menyusun skripsi. Sementara bagi Suster Edita, Ela ialah sahabat yang nyaman untuk diajak berdiskusi dan juga berbagi cerita.

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Perbedaan agama serta usia yang terpaut 17 tahun tidak menjadi penghalang bagi keduanya untuk tetap bersahabat. Bagi Suster Edita dan Ela, banyak hal positif yang lebih layak untuk dilakukan daripada memperdebatkan perbedaan.

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Persahabatan yang terjalin di antara mereka tidak selalu dipandang baik oleh sebagian orang. Ela mengakui pernah ada temannya yang menyatakan bahwa kedekatannya dengan Suster Edita bukan merupakan hal yang wajar.

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Kedekatan antara Suster Edita dan Ela juga terkadang menyedot perhatian sebagian orang saat keduanya berada di tempat umum.

Kisah persahabatan Ela dan Suster Edita, harmoni dalam perbedaan

Persahabatan dua wanita berbeda keyakinan tersebut seyogyanya menjadi hal biasa di tengah keanekaragaman masyarakat Indonesia. Namun, toleransi yang dewasa ini kian terusik membuat persahabatan mereka layak untuk dijadikan contoh dalam merayakan perbedaan.