Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Kuliner Indonesia

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Terletak di pusat kota Purwokerto, Roti Go adalah kekhasan kuliner Banyumas yang sudah berusia 119 tahun. Pada era kolonial Hindia Belanda, bangunan Roti Go sempat hancur karena ledakan bom.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Dengan segala suka duka selama satu abad lebih, Roti Go memiliki pelanggan setia. Para pelanggan turun temurun merentang sepanjang tiga generasi sampai saat ini.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Sejarah Roti Go bermula dari pasangan suami istri Go Kwee Ka dan The Pake Nio. Nama Go diambil dari marga dan kini dilanjutkan oleh generasi ketiga, yakni pasangan Rosani Wiogo dan Pararto Widjaja

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Pembuatan Roti Go tetap dipertahankan secara tradisional. Menggunakan tungku perapian yang dibuat dari batu bata api dan perekat adonan gula merah.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Dikerjakan secara manual, Roti Go dikerjakan oleh tangan-tangan terampil para pekerja yang juga turun temurun. Kebanyakan dari mereka berasal dari suatu desa di Banyumas, yaitu Sokawera.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Salah satu produk Roti Go paling khas adalah Roti Manis. Berbentuk bulat, roti ini punya aroma khas kayu bakar.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Sejak 1971, Roti Go dijual 24 jam. Pada malam hari produk-produk roti dijajakan dalam gerobak yang mangkal di depan toko.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Warsito (42) merupakan penjual Roti Go di malam hari. Dia menjual roti Go sejak tahun 1999 menggantikan sang ayah, Parto (alm) yang berjualan sejak 1971. Warsito biasa berjualan pukul 20.30 sampai 08.30.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Penjualan malam hari ini terkait dengan sejarah penjagaan toko ketika sang pemilik jatuh sakit. Tak disangka, penjualan malam hari justru jadi ciri khas tersendiri.

Geliat Roti Go, kuliner berusia 119 tahun di Banyumas yang masih bertahan

Pada malam hari, Roti Go jadi buruan warga yang hendak pergi keluar kota atau baru pulang dari luar kota. Mereka membeli sebagai bekal perjalanan.