Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Jakarta

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Pengrajin saat mengenakan baju pada ondel-ondel di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo, Jakarta, Jumat (22/6). Ondel-ondel sudah menjadi pemandangan umum di Kramat Pulo, boneka raksasa yang merupakan salah satu ikon budaya Betawi tersebut berjejer menghiasi perkampungan yang berada di kawasan Pasar Senen itu.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Pengrajin saat mengenakan baju pada ondel-ondel di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo, Jakarta, Jumat (22/6). Ondel-ondel mulai muncul di Kramat Pulo sejak tahun 1980-an yang digagas oleh Almarhum Mamit dan kini daerah tersebut telah memiliki beberapa sanggar, antara lain Al-Fathir, Mamit Cs, Irama Betawi, dan Res-Pal.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Aktivitas pengrajin saat merapikan ondel-ondel sebelum disewakan di Kramat Pulo, Jakarta, Jumat (22/6). Selain menerima pesanan membuat ondel-ondel, warga Kramat Pulo juga menyewakan kepada anak-anak atau warga luar kampung untuk mengamen keliling meski harus kucing-kucingan dengan petugas Departemen Sosial lantaran nasib ondel-ondel yang semakin terpinggirkan dan terlupakan.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Seorang warga menggendong ondel-ondel yang akan digunakan untuk mengamen keliling, Jakarta, Jumat (22/6). Dahulu, ondel-ondel sering digunakan untuk memeriahkan pesta pernikahan atau sunatan.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Biasanya ondel-ondel dan perlengkapan musik dibawa menggunakan angkutan kota (angkot) mikrolet ke lokasi mengamen, Jakarta, Jumat (22/6). Ondel-ondel karya warga Kramat Pulo biasa dijual Rp 3-4 Juta per pasang dan disewa untuk mengamen dengan harga Rp70-100 ribu per hari.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Jejeran ondel-ondel di salah satu gang Kramat Pulo, Jakarta (22/6).

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Seorang warga menggendong ondel-ondel yang akan digunakan untuk mengamen keliling, Jakarta, Jumat (22/6).

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Warga menaruh ondel-ondel di kap mikrolet sebelum dibawa untuk mengamen.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Seorang pengrajin saat memasangkan hiasan di kepala ondel-ondel.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Sebuah mikrolet saat mengantarkan ondel-ondel beserta pengamen.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Seorang bocah saat memasangkan hiasan di kepala ondel-ondel.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Seorang pengrajin saat membuat hiasan kepala ondel-ondel.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Aktivitas pengrajin saat membuat topeng ondel-ondel.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Aktivitas pengrajin saat mewarnai topeng ondel-ondel.

Mempertahankan budaya Betawi di Kampung Ondel-Ondel Kramat Pulo

Seorang anak memainkan alat musik yang biasa dipakai mengiringi ondel-ondel saat mengamen.