Di Karangsambung Kabupaten Kebumen, gugusan bukit terbentuk dari lapisan batu. Puluhan juta tahun silam, wilayah ini merupakan dasar samudera purba yang tersingkap.
Menjejak dasar samudera purba di Karangsambung Kebumen
Kebumen
Batuan-batuan di Karangsambung merupakan rekaman persitiwa pembentukan bumi. LIPI setidaknya menemukan 30-an jenis batu mulai dari batu beku, sedimen dan metamorf yang terbentuk 120 juta-60 juta tahun lampau.
22 Ribu hektar masuk sebagai kawasan konservasi geologi. Karangsambung merupakan miniatur Geologi indonesia dan diresmikan sebagai cagar alam geologi pada 2006.
Singkapan lava bantal, rijang dan batu gamping merah di area Sungai Muncar Desa Seboro. Batuan-batuan ini terbentuk dari lava sebagai bagian aktivitas vulkanis bawah laut yang disangga batuan lantai samudera terbentuk pada zaman Kapur Akhir.
Karangsambung juga menjadi laboratorium alam bagi para peneliti dan mahasiswa geologi di Indonesia. mulai tersingkapnya wilayah Karangsambung sebagai bagian dasar samudera purba terkait temuan peneliti geologi Belanda, R.D.M. Verbeek dan R Fennema pada tahun 1881.
Batuan metamorf sekismika di Kali Brengkok. Berumur 121 tahun, batuan ini menjadi pembentuk fondasi Pulau Jawa.
Kaya akan batuan, cagar alam geologi Karangsambung juga terancam penambangan liar. Bukit batu Gunung Parang yang berumur 100 juta tahun lebih pernah jadi sasaran tambang yang diledakkan dengan dinamit.
Wilayah Karangsambung juga diproyeksikan menjadi geowisata untuk mencegah aktivitas penambangan. Salah satunya Bukit Pentulu yang dikelola Pokdarwis warga setempat.
Dari Bukit Pentulu, bila cuaca cerah, pemandangan paling indah adalah terbitnya matahari di celah Gunung Sindoro Sumbing.
Di wilayah perbukitan Pentulu, kawasan dikelilingi pohon-pohon pinus. Warga sekitar bekerja sebagai penyadap getah pinus.
Menegangkan, Begini Detik-Detik Mobil Pikap Nekat Terobos Jembatan Kayu yang Tak Layak hingga Akibatkan Tragedi
Jembatan ini memang tidak layak untuk dilewati kendaraan seukuran mobil. Tak ayal jika kenekatan sang sopir berakibat tragedi tak diduga.
Jalan di Lampung Rusak Parah Warga Bertaruh Nyawa Lewat Pantai, Dana Desa Ramai Dipertanyakan
Sebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Momen Polisi Militer Tiba-Tiba Dapat Diskon 100% saat Beli Baju, Nasibnya Hoki Ternyata karena Ini
Diskon yang diberikan ternyata karena anggota polisi militer tersebut diminta menunjukkan sesuatu. Lantas seperti apa momen selengkapnya?
Tak Lulus SD, Pria ini Kini Jadi Bos Punya Banyak Karyawan Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
Walau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.
Penampakan Antrean Sholat Idul Fitri di Tokyo Jepang Panjangnya Minta Ampun, Benar-benar Luar Biasa
Potret antrean panjang jemaah sholat Idul Fitri di Tokyo, Jepang, sungguh menakjubkan.
Sejarah Majalah Al-Munir, Media Massa Islam Pertama di Indonesia Beraksara Jawi yang Terbit di Padang
Majalah ini juga memiliki 31 agen yang tersebar di Jawa, Sumatra, hingga Semenanjung Malaya.
Mengenal Sunan Pojok, Bupati Tuban Pertama yang Bukan Keturunan Bupati-bupati Sebelumnya
Ia awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban
Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia
Meletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini
Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara
Masjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya
Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.
Mencolok di Tengah Kota, Begini Kisah Menara Air Belanda di Pandeglang Peninggalan Tahun 1848
Walau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya