Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Peternakan

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pekerja saat memberi pakan ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020). Peternak ayam lokal mengaku kesulitan bersaing di pasar lantaran 90 persen pasar dikuasai asing diantaranya dua perusahaan asal Thailand dan Singapura telah mendominasi pemegang pangsa pasar ayam di Indonesia masing-masing sebanyak 40 persen dan 30 persen kemudian disusul China, Malaysia, dan Korea sehingga menyebabkan harga tidak stabil.

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pekerja saat memberi pakan ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Sejumlah ekor ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pekerja saat memberi pakan ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pekerja saat memberi pakan ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pekerja saat membawa ayam yang siap untuk dipotong.

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pekerja saat memberi pakan ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Sejumlah ekor ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Pembeli menyaksikan pekerja menimbang ayam di Agen Ayam Potong PT Pare Anom, Jakarta, Senin (19/10/2020).

90 Persen Industri Ayam Lokal Dikuasai Asing

Peternak ayam lokal mengaku kesulitan bersaing di pasar lantaran 90 persen pasar dikuasai asing diantaranya dua perusahaan asal Thailand dan Singapura telah mendominasi pemegang pangsa pasar ayam di Indonesia masing-masing sebanyak 40 persen dan 30 persen kemudian disusul China, Malaysia, dan Korea sehingga menyebabkan harga tidak stabil.