Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Adu Bagong

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Seekor anjing bertarung dengan babi hutan saat kontes Adu Bagong di Desa Cikawao, Majalaya, Jawa Barat, 24 September 2017. Adu Bagong merupakan tradisi yang sudah ada sejak 1960, berawal dari niat warga membasmi babi hutan yang dianggap meresahkan. Pertarungan maut ini sangat terkenal dan telah tersebar di Jawa Barat, antara lain Tasikmalaya, Garut, Majalengka, Banjar, dan Bandung.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Warga saat menyaksikan pertarungan Adu Bagong di Desa Cikawao, Majalaya, Jawa Barat, 24 September 2017. Pemilik anjing biasanya membayar mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta untuk dapat mengikuti kontes. Awalnya Adu Bagong diikuti oleh anjing kampung, namun seiring waktu warga menggunakan Pitbull, Rottweiler, Terrier, Dogo Argentino, hingga German Sheperd untuk diadu.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Keseruan warga saat menyaksikan Adu Bagong di Desa Cikawao, Majalaya, Jawa Barat, 24 September 2017.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Peserta berada di dekat kandang anjing peliharaannya saat menunggu giliran bertanding.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Dalam aturan Adu Bagong, gigitan anjing ke babi hutan harus bertahan selama 12 detik. Jika lepas sebelum waktunya, maka dianggap gugur. Sedangkan untuk babi hutan yang kalah akan disembelih dan dagingnya dijual.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Salah seorang peserta memandikan anjingnya usai mengikuti Adu Bagong.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Mereka yang berkutat di dunia Adu Bagong meyakini hal ini adalah bentuk tradisi menghormati leluhur. Hal itu menggambarkan bagaimana makhluk hidup tidak boleh tunduk terhadap musuh, meski lawan lebih besar dan kuat.

Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan

Sedangkan babi hutan yang tewas diyakini tidak sekedar dikorbankan. Mereka juga menghormati sang babi yang memberikan perlawanan.