Petani menunjukkan padi hasil panen di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta. Rorotan merupakan wilayah di DKI Jakarta yang memiliki persawahan paling luas, yakni sekitar 420 hektare. Menurut Mansyur (57), dalam setahun petani di Rorotan mampu memanen padi selama 3 kali dengan rata-rata menghasilkan padi sebanyak 7 ton tiap hektarenya.

Lahan di persawahan Rorotan tidak seluruhnya milik petani, dari 420 hektare, hanya 29 hektare milik pribadi dan sisanya dimiliki oleh swasta sehingga mereka harus membayar sewa tanah tiap panen kepada pemilik.

Petani saat menggiling padi. Untuk hasil panen, petani di Rorotan biasanya langsung menjual ke tengkulak yang memiliki pabrik tidak jauh dari lokasi sebelum akhirnya dipasarkan ke toko-toko di Jakarta.

Petani menggunakan sepeda motor untuk mengangkut hasil panen. Terdapat sekitar 270 petani yang menggantungkan hidup di sawah Rorotan, mereka rata-rata ialah pendatang dari Indramayu. Namun, kini para petani Rorotan hanya menunggu lahan garapan mereka berubah alih fungsi karena area persawahan semakin menyempit akibat pembangunan hunian, makam, dan kawasan pergudangan.

Aktivitas petani saat memanen padi di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta

Aktivitas petani saat memanen padi di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta

Aktivitas petani saat memanen padi di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta

Aktivitas petani saat memanen padi di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta

Sejumlah petani beristirahat di sela memanen.

Sejumlah petani saat menimbang hasil panen sebelum dikirim ke tengkulak.

Sejumlah petani saat mengumpulkan hasil panen ke dalam karung untuk ditimbang.

Sejumlah petani saat mengumpulkan hasil panen ke dalam karung untuk ditimbang.

Petani saat menghitung uang hasil panen.

Petani saat membagikan upah memanen kepada petani lainnya.

Pekerja dari tengkulak saat mengangkut hasil panen padi.