Ketua RT 001/001, Saparno didampingi pengurus saat melakukan perawatan tanaman hidroponik di Gang B, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).

Pemukiman RW 001 Pengadegan atau kini yang lebih dikenal dengan sebutan 'Kampung Proiklim' memiliki wajah baru yang berbeda dari gang-gang di Ibu Kota pada umumnya.

Sejak 4 bulan lalu, pemukiman yang terbilang kumuh tersebut berubah menjadi asri setelah ditanami dengan kebun hidroponik yang ditanami berbagai jenis sayuran dan tanaman obat.

Konsep kampung hidroponik yang diinisiasi oleh Lurah Pandeglang ini belakangan menjadi sorotan berbagai lembaga lingkungan hidup, baik dari dalam maupun luar negeri.

Untuk perawatan, kampung hidroponik dipelihara oleh seluruh warga setempat dan panen sayuran sebagian dijual, hasilnya dimasukan ke kas karang taruna, sementara sebagian lagi dikonsumsi.

Menurut Saparno, setiap panen untuk 1 unit tanaman hidroponik yang dijual mampu menghasilkan uang sekitar Rp 200 ribu.

Selain tanaman hidroponik, warga juga membuat kolam ikan yang hasilnya juga untuk kas karang taruna.

Sebuah bibit tanaman hidroponik ditunjukkan di Kampung Hidroponik di Gang B, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).

Warga melintasi Kampung Hidroponik di Gang C, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).

Warga menggunakan sepeda motor melintasi Kampung Hidroponik di Gang C, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).

Seorang warga saat melakukan perawatan tanaman hidroponik di Gang C, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).

Sejumlah tanaman hidroponik di Kampung Hidroponik di Gang C, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).

Dua anak kecil melintasi Kampung Hidroponik di Gang C, Pengadegan, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/2).