Sepintas bangunan Masjid Saka Tunggal tak tampak istimewa. Berada di antara pemukiman, masjid kuno ini lebih menyerupai langgar berukuran kecil. Masjid yang terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas ini diperkirakan dibangun pada tahun 1288. Masjid Kuno tersebut menjadi saksi syiar Islam di pedalaman desa pada abad ke-11, dua abad sebelum kesultanan Islam Demak menjadi kekuasan politik di Jawa. Sampai kini, para peziarah berduyun-duyun datang terutama pada Sya'ban, minggu terakhir sebelum bulan puasa tiba.
Berziarah Ke Masjid Kuno Abad ke-11, Saka Tunggal di Banyumas
Peninggalan Sejarah
Kekhasan masjid terletak pada tiang kayu yang disebut Saka Tunggal. Menyerupai tonggak panjang totem dari kebudayaan kuno, terpahat angka tahun 1288 yang diduga merujuk pada tahun pendirian masjid.
Peninggalan kuno selain saka, yakni bedug, kenthongan dan mimbar khotib. Masjid Saka Tunggal ini merupakan tempat syiar Mbah Mustolih yang asal usulnya belum banyak diketahui.
Selama ratusan tahun pula, di sekeliling masjid Saka Tunggal berkeliaran bebas puluhan kera. Populasi kera diperkiran sebanyak 200 ekor, mendekati banyaknya jumlah warga di Cikakak sebanyak 200 keluarga.
Kera-kera tersebar di berbagai titik mulai dari pelataran masjid, areal pemakaman yang dirimbuni pohon-pohon menjulang sampai pemukiman warga sekitar.
Menurut legenda sekitar, keberadaan kera-kera di areal Masjid Saka Tunggal terkait kutukan. Dikisahkan Mbah Mustolih, pendiri masjid, marah pada beberapa santrinya mengeluarkan ucapan bahwa tindakan mereka serupa kera.
Makam Mbah Mustolih sendiri berada di barat masjid yang merupakan dataran tinggi. Para peziarah mesti melewati sungai dan undakan menuju makam yang dikeramatkan oleh warga sekitar.
Gerbang makam Mbah Mustolih. Para peziarah umumnya berduyun-duyun datang pada Sya'ban, minggu terakhir sebelum bulan puasa tiba.
Para peziarah bertawasul di makan Mbah Mustolih. Diantara bunyi-bunyi doa yang dipanjatkan, di pelataran makam kera-kera kerap bersiliweran.
Seorang peziarah, berswa foto bersama seekor kera di pelataran masjid saka tunggal.
Pose Romantis Kombes Bhirawa Adik Eks Panglima TNI Bareng Istri di Pantai Aceh
Momen romantis Kombes Bhirawa Braja Paksa dan istri pose di pantai Aceh.
Makin Cantik & Stunning Abis, Potret Terbaru Maudy Ayunda Berambut Merah - Ngaku Perdana Warrnai Rambut
Penampilan Maudy Ayunda semakin memukau dengan rambut merah barunya yang bikin terkesima.
Gara-gara Proyek Jalan, Siswa SD Negeri Menumpang Ujian di Rumah Warga dengan Kondisi Memprihatinkan
Siswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Kelamaan Tugas, Prajurit TNI ini Lupa Wajah Istrinya, Ada di Depan Mata Malah Dilewati
Sebuah video memperlihatkan seorang prajurit TNI yang lupa dengan wajah istrinya setelah 15 bulan tugas dan LDR dengan sang kekasih.
Jarang Tersorot, Potret Terbaru Ezzar Putra Sulung Sahrul Gunawan yang Ganteng dan Beranjak Dewasa
Ezzar Raditya Gunawan, putra sulung dari Sahrul Gunawan. Dengan paras yang tampan dan memesona, Ezzar mencuri perhatian.
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya
Benteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.
Sejarah Jalur Rempah di Bumi Sumatra, Punya Kualitas Terbaik hingga Jadi Perburuan Pedagang Eropa
Tak hanya wilayah Timur saja yang kaya akan rempah-rempah. Pulau Sumatra juga tidak kalah kaya dengan hasil rempah yang juga menjadi incaran pedagang Eropa.
Potret Kehidupan Keluarga Tionghoa Terkaya di Jawa Timur, Beli Tanah untuk Bantu Negara
Keturunan keluarga ini terkenal sebagai sosok-sosok crazy rich.
Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Organisasi Massa Islam Golongan Kaum Tua di Tanah Minang
Sebuah organisasi besar yang berhaluan Syafii Asy'ari ini berubah menjadi partai politik golongan kaum tua untuk menandingi gencarnya gerakan kaum muda.
Mengenal Limwa, Terkenal Cerdas sejak Kecil hingga Jadi Raja yang Adil dan Suka Menolong
Ia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sayang padanya
Museum Kereta Api Sawahlunto, Menempati Bangunan Stasiun dan Jadi yang Tertua Kedua di Indonesia
Awal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi.
Melihat Rumah-Rumah Kolonial Tua di Tengah Hutan Jati Grobogan, Kental Nuansa Klasik
Salah satu bangunan pernah digunakan sebagai tempat penyekapan oleh tentara Belanda.