Ribuan peserta menembakkan infanteri dan senapan pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' di padang rumput Ruetli di Swiss, Rabu (10/11/2021). Lebih dari 1.000 penembak jitu yang berkumpul di tepi Danau Lucerne untuk mengikuti kompetisi 'Ruetlischiessen' dan menghidupkan kembali tradisi menembak Swiss di tanah suci tempat negara itu didirikan.

Kompetisi menembak ini dimulai sekitar tahun 1861 dan klub resmi yang didirikan pada 1874 secara konsisten masih menjalankan acara tersebut.

Tahun lalu, kompetisi ini terpaksa dibatalkan karena pandemi virus corona Covid-19.

Toni Hacki, 85 tahun, dari asosiasi penembak Ruetlischuetzengesellschaft Engelberg membidik dengan senapan infanteri Karabiner 31 lamanya. Dalam 51 tahun terakhir, Hacki selalu ambil bagian dalam kompetisi ini. Dan tahun ini menjadi kompetisi terakhir baginya. "Hari ini berjalan buruk. Penglihatanku gagal," gerutu Hacki.

Werner Schleiss dari Ruetlischuetzengesellschaft Engelberg mempersiapkan senapan Karabiner 31 selama kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' di padang rumput Ruetli di Swiss, Rabu (10/11/2021).

Bendera nasional Swiss berkibar di samping ribuan peserta menembakkan infanteri dan senapan serbu mereka pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' di padang rumput Ruetli di Swiss, Rabu (10/11/2021).

Ribuan peserta berkumpul untuk upacara penutupan kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' di padang rumput Ruetli di Swiss, Rabu (10/11/2021).