Sejumlah pekerja menenun karpet di sebuah rumah di pinggiran Herat, Afghanistan, pada 21 November 2021. Karpet dan permadani Afghanistan, mulai dari sutra tenun Persia yang rumit hingga kilim wol yang lebih sederhana, dicari di seluruh dunia. Namun, permintaannya telah terpukul setelah ekspatriat yang bekerja untuk organisasi internasional melarikan diri karena pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus lalu.

Sejumlah pekerja membawa benang wol yang digunakan untuk membuat karpet di sebuah rumah di pinggiran Herat, Afghanistan, pada 21 November 2021. Karpet dan permadani Afghanistan, mulai dari sutra tenun Persia yang rumit hingga kilim wol yang lebih sederhana, dicari di seluruh dunia. Namun, permintaannya telah terpukul setelah ekspatriat yang bekerja untuk organisasi internasional melarikan diri karena pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus lalu.

Anjloknya permintaan karpet atau permadani Afghanistan menyebabkan para perajin menghentikan produksinya dan membuat banyak orang menganggur.

Setelah beberapa bulan menghentikan produksi, para perajin kini mulai menenun kembali karpet dan permadani.

Mereka berharap kembali mendapatkan pemasukan ketika perekonomian negara itu tertatih-tatih di ambang kehancuran.

Pekerja membuat karpet di sebuah rumah di pinggiran Herat, Afghanistan, pada 21 November 2021.

Pekerja menenun karpet di sebuah rumah di pinggiran Herat, Afghanistan, pada 21 November 2021.

Aktivitas pekerja selama pembuatan karpet di sebuah rumah di pinggiran Herat, Afghanistan, pada 21 November 2021.

Aktivitas pekerja selama pembuatan karpet di sebuah rumah di pinggiran Herat, Afghanistan, pada 21 November 2021.