Seragam sekolah yang dikenakan Malala Yousafzai ketika ditembak oleh militan Taliban pada dua tahun silam dipamerkan di Nobel Peace Center, Oslo, Norwegia, Selasa (9/12). Seragam sekolah tersebut dipamerkan karena dinilai penting dalam bagian kehidupan gadis 17 tahun peraih penghargaan Nobel Perdamaian.

Bercak darah tampak masih menempel pada seragam sekolah Malala Yousafzai yang dipamerkan di Nobel Peace Center, Oslo, Norwegia, Selasa (9/12).

Seorang karyawan melihat kondisi seragam sekolah Malala Yousafzai yang masih dikotori oleh bercak darah. Pameran yang akan berlangsung hingga akhir tahun ini juga akan menampilkan barang milik pejuang kebebasan asal India, Kailash Satyarthi (60).

Malala Yousafzai bersama rekan-rekannya yang juga aktivis perempuan muda Amina Yusuf asal Nigeria (kiri), Kainat Somroo asal Pakistan (dua kiri), Shazia Ramzan asal Pakistan (tiga kiri), Mezon Almellehan dari Suriah (dua kanan), dan Kainat Riaz dari Pakistan (kanan) yang diundang pada malam penyerahan penghargaan Nobel Perdamaian di Nobel Peace Center, Oslo, Norwegia, Selasa (9/12).

Malala Yousafzai dianggap pantas menerima penghargaan Nobel Perdamaian karena perjuangannya menuntut kebebasan perempuan dan anak-anak.

Malala Yousafzai saat berbincang dengan kedua rekannya yang diundang pada malam penyerahan penghargaan Nobel Perdamaian di Nobel Peace Center, Oslo, Norwegia, Selasa (9/12).