Gambar yang diambil pada 12 Maret 2014 lalu menunjukkan suasana menyeramkan di zona penyangga PBB, Nikosia, Siprus. Zona penyangga PBB yang membatasi wilayah Siprus Turki dan Siprus Yunani ini terbentang sepanjang 180 kilometer di Siprus.

Kondisi bangunan di sekitar zona penyangga PBB, Nikosia, Siprus. Sebagian wilayah di Siprus ini menjadi kota terasing setelah ditinggalkan penduduknya akibat invasi yang dilakukan Turki pada 1974 lalu.

Papan yang menunjukkan zona penyangga PBB. Invasi Turki pada 1974 itulah yang membuat Siprus terbelah menjadi dua.

Sebagian wilayah di zona penyangga PBB ini menjadi saksi bisu pertempuran berdarah antara Yunani dan Turki yang melakukan invasi di Siprus.

Rambu dan pagar berduri menandai batas zona penyangga PBB dan wilayah Siprus Turki di Kota Nikosia.

Masyarakat umum dari wilayah Siprus Turki dan Siprus Yunani yang tidak mendapat izin dari PBB dilarang memasuki zona penyangga ini.

Salah satu bangunan yang sudah usang menghiasi zona penyangga PBB.

Sejumlah mobil terbengkalai di gudang bawah tanah milik salah satu showroom di zona penyangga PBB. Mobil ini ditinggal pemiliknya saat terjadi invasi yang dilakukan Turki pada 1974.

Sejumlah mobil terbengkalai di showroom karena ditinggal pemiliknya saat terjadi invasi Turki pada 1974.

Tak hanya bangunan rumah milik warga, Bandara Internasional Nikosia di zona penyangga PBB juga terbengkalai.

Salah satu pesawat milik maskapai Cyprus Airways yang terbengkalai di Bandara Internasional Nikosia.

Ruang tunggu penumpang di Bandara Internasional Nikosia yang sudah tak terurus.