Seorang pengunjuk rasa bersorak saat beraksi di depan barikade yang terbakar selama protes atas pembunuhan polisi oleh gerombolan orang yang diduga geng bersenjata, di Port-au-Prince, Haiti pada hari Kamis (26/1/2023).

Dalam demonstrasi tersebut, massa nekat melakukan pemblokiran jalan-jalan hingga memaksa masuk ke Bandara Internasional Toussaint Louvertur.

Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes pembunuhan polisi yang terjadi baru-baru ini oleh geng bersenjata yang sudah membuat teror di negara Karibia itu.

Kelompok hak asasi manusia Haiti RNDDH dalam sebuah pernyataannya, mengatakan bahwa ada sebanyak 78 petugas polisi telah tewas sejak Henry berkuasa pada Juli 2021, dengan rata-rata lima orang petugas tewas setiap bulannya.

Perdana menteri dan kepala polisi nasional Frantz Elbe pun angkat bicara, dia mengatakan "bertanggung jawab atas setiap 78 nyawa hilang selama masa pemerintahan mereka."

Demonstran melewati barikade yang terbakar demonstran di pintu masuk Direktorat Jenderal Kepolisian Nasional Haiti, selama protes atas pembunuhan 78 polisi yang terjadi baru-baru di Port-au-Prince, Haiti

Seorang petugas polisi memegang senjata selama protes atas pembunuhan 78 polisi yang baru-baru ini terjadi di Port-au-Prince, Haiti.