Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Fauzan Al Ansori

Profil Fauzan Al Ansori | Merdeka.com

Fauzan al Anshori, sosok laki-laki asal Jogjakarta, lahir pada tanggal 02 September 1966. Fauzan al Anshori adalah Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia. Fauzan juga merangkap sebagai Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam. Peranan Fauzan sudah sangat banyak dalam keterlibatan pembelaan terhadap hukum Islam yang ada di Indonesia, serta mengaitkan segala permasalahan yang terjadi dengan adanya hukum Islam.

Fauzan pernah berpendapat tentang kasus Pesantren yang sedikit demi sedikit akan terintervensi, pembahasan ini terjadi sekitar tahun 2004. Fauzan mempunyai pendapat yang kontra mengenai pemikiran dunia luar yang menganggap bahwa golongan Islam Radikal yang berasal dari Pondok Pesantren berkaitan dengan terorisme Internasional. Dalam hal ini negara Amerika memberi bantuan buku-buku dan akan mereformasi tiga mata pelajaran di pondok pesanten yaitu ilmu fikih, ilmu tafsir dan ilmu adab. Semua itu dilakukan agar pondok pesantren tidak menelurkan alumni-alumni yang fanatik dan intoleran. Fauzan menghimbau agar seluruh pesantren tidak menoleh negara asing jika menginginkan peningkatan mutu pendidikan.

Fauzan juga menghadiri perkumpulan antar pemuka agama pada bulan September 2007. Dalam kajian ini membahas tentang masyarakat yang mengacu pada Pancasila dalam menghadapi problematika yang terjadi di negara ini. Fauzan mengungkapkan bahwa Pancasila tak punya surga, maksudnya adalah bahwa seharusnya manusia kembali ke Al-quran bagi umat Islam, karena Pancasila hanyalah buatan manusia.

Akhir-akhir ini Fauzan merekomendasikan Mahkamah Syariah di Ijtima Ulama Internasional. Bagi Fauzan, Mahkamah Syariah ini dibentuk sebagai solusi dalam menangani kejahatan korupsi yang melanda di negara ini. Fauzan berpendapat bahwa sampai saat ini Presiden SBY belum merealisasikan apa yang telah dijanjikan untuk jihad melawan korupsi. Jika semua ini terwujud, maka Indonesia berhasil mewujudkan hukum Islam yang notabene mampu menjangkau persoalan masa depan.

Riset dan analisa oleh Eko Setiawan

Last Update 11 Maret 2014

Profil

  • Nama Lengkap

    Fauzan Al Ansori

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Jogjakarta

  • Tanggal Lahir

    1966-09-02

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Fauzan al Anshori, sosok laki-laki asal Jogjakarta, lahir pada tanggal 02 September 1966. Fauzan al Anshori adalah Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia. Fauzan juga merangkap sebagai Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam. Peranan Fauzan sudah sangat banyak dalam keterlibatan pembelaan terhadap hukum Islam yang ada di Indonesia, serta mengaitkan segala permasalahan yang terjadi dengan adanya hukum Islam.

    Fauzan pernah berpendapat tentang kasus Pesantren yang sedikit demi sedikit akan terintervensi, pembahasan ini terjadi sekitar tahun 2004. Fauzan mempunyai pendapat yang kontra mengenai pemikiran dunia luar yang menganggap bahwa golongan Islam Radikal yang berasal dari Pondok Pesantren berkaitan dengan terorisme Internasional. Dalam hal ini negara Amerika memberi bantuan buku-buku dan akan mereformasi tiga mata pelajaran di pondok pesanten yaitu ilmu fikih, ilmu tafsir dan ilmu adab. Semua itu dilakukan agar pondok pesantren tidak menelurkan alumni-alumni yang fanatik dan intoleran. Fauzan menghimbau agar seluruh pesantren tidak menoleh negara asing jika menginginkan peningkatan mutu pendidikan.

    Fauzan juga menghadiri perkumpulan antar pemuka agama pada bulan September 2007. Dalam kajian ini membahas tentang masyarakat yang mengacu pada Pancasila dalam menghadapi problematika yang terjadi di negara ini. Fauzan mengungkapkan bahwa Pancasila tak punya surga, maksudnya adalah bahwa seharusnya manusia kembali ke Al-quran bagi umat Islam, karena Pancasila hanyalah buatan manusia.

    Akhir-akhir ini Fauzan merekomendasikan Mahkamah Syariah di Ijtima Ulama Internasional. Bagi Fauzan, Mahkamah Syariah ini dibentuk sebagai solusi dalam menangani kejahatan korupsi yang melanda di negara ini. Fauzan berpendapat bahwa sampai saat ini Presiden SBY belum merealisasikan apa yang telah dijanjikan untuk jihad melawan korupsi. Jika semua ini terwujud, maka Indonesia berhasil mewujudkan hukum Islam yang notabene mampu menjangkau persoalan masa depan.

    Riset dan analisa oleh Eko Setiawan

    Last Update 11 Maret 2014

  • Pendidikan

  • Karir

    • Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia
    • Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya